"Pembongkaran makam ini kita lakukan untuk kepentingan otopsi. Tidak bisa kita menyimpulkan hanya dengan melihat foto-foto korban. Semuanya harus didasarkan pada pemeriksaan dokter," kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP I Gede Lila Buana Arta, di lokasi pemakaman.
Pantauan detikcom menyebutkan, pembongkaran makam Ainul Yaqin di TPU Desa Wringinanom Kecamatan Panarukan yang dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB, cukup menyita perhatian. Banyak warga yang berdatangan ingin melihat. Untuk mensterilkan lokasi, polisi pun terpaksa memasang garis polisi.
Selama proses bongkar makam berlangsung, ibu asuh Ainul Yaqin berinisial HN (39), tidak tampak di lokasi. Hanya Yuliati Ningsih (38), wanita yang pertama kali mengadopsi korban, yang terlihat hadir. Wanita yang mencurigai kematian Ainul Yaqin ini tampak mengamati proses pembongkaran makam di sisi kuburan anak asuhnya.
"Aduh kok kecil begitu jenazahnya ya. Pantas kalau di fotonya terlihat sangat kurus. Kasihan anak itu," celetuk seorang warga saat melihat jenazah korban diangkat dari dalam kuburnya.
Setelah dimasukkan ke kantong mayat, jenazah Ainul Yaqin langsung dinaikkan ke mobil ambulans polisi. Jenazah dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk dilakukan otopsi.
"Agar lebih fokus otopsi tidak kita lakukan di sini (TPU, red), tapi langsung di rumah sakit," papar AKP I Gede Lila Buana.
Diberitakan sebelumnya, kematian seorang bocah 8 tahun di Situbondo dinilai mencurigakan. Selain ditemukan luka memar di bagian kepala, tubuh sang bocah bernama Ainul Yaqin juga tampak tidak terurus. Muncul dugaan, si bocah tewas akibat dianiaya ibu asuhnya berinisial HN (39), warga Kecamatan Asembagus. Karena itu, Yuliati Ningsih (38), wanita yang pernah mengasuh korban pun akhirnya memilih melaporkan HN ke polisi.
Yuliati Ningsih mengadopsi Ainul Yaqin saat menikah dengan Amir. Namun, beberapa tahun lalu keduanya bercerai. Seketika itu si bocah diadopsi Amir dengan istri barunya si HN. Mereka tinggal di Desa Trigonco Kecamatan Asembagus. Selama tinggal dengan orang tua asuhnya yang baru itulah, si bocah Ainul Yaqin diduga jadi tidak terurus, hingga badannya jadi kurus. Sekitar pukul 03.00 Wib Kamis (16/6) kemarin, si bocah akhirnya menemui ajalnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini