Warga dibuat geger, kedua mayat tanpa identitas tersebut diduga korban pembunuhan. Kedua jenazah pertama kali ditemukan oleh Bani (73), petani setempat.
Saksi kala itu bersama Warni (50), melihat saluran air tidak mengalir lancar. Karena curiga, keduanya kemudian menyelidiki penyebab air tersendat.
Di situlah kedua saksi mengetahui, tersumbatnya aliran air lantaran tertutup dua orang dalam kondisi tak bernyawa. Mereka kemudian mengadu kepada pemilik lahan sawah.
"Tidak ditemukan identitas kedua jenazah, kami masih menyelidiki," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Adam Purbantoro di kamar jenazah Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jumat siang.
Adam mengungkapkan, kedua jenazah ditemukan warga tadi pagi. Untuk proses penyelidikan, kedua jenazah dibawa ke RSSA Malang. "Kita menunggu sampai dua hari, sebelum nanti dilakukan otopsi. Dugaan sementara dibunuh, karena ada sejumlah luka di bagian tubuh korban," ungkapnya.
Satu dari jenazah diperkirakan usia 50 tahun, memakai kaos dengan kerah warna hitam dan celana cargo warna hitam pudar. Jenazah lainnya berusia 30-40 tahun, juga menmakai kaos motif garis-garis dan memakai celana jeans warna biru, korban juga memiliki tahi lalat di atas bibir sebelah kanan.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang. Diantaranya celana jeans, baju kaos korban sebagai barang bukti (BB). Hingga kini belum satupun keluarga mendatangi kamar jenazah untuk mengungkap identitas kedua korban. (fat/fat)