Ketua RT 12 Dusun Batancilik Solikan (44) mengatakan, sekitar pukul 17.30 Wib, korban diketahui meregang nyawa di dalam kamar rumah yang disewa pasangan Sutikno (45) dan Rawi (44), asal Desa Babatan, Kecamatan Balongpanggang, Gresik. Suara erangan korban membuat gempar para tetangga.
"Korban di dalam rumah dengan dua perempuan. Yang satu pengontrak rumah, satunya lagi tamu. Karena yang laki-laki (Sutikno) belum pulang kerja. Saat warga masuk, korban sudah meninggal," kata Solikan kepada detikcom di lokasi.
Menurut Solikan, korban tewas dengan kondisi telentang di atas kasur lantai di kamar rumah kontrakan tersebut. Diduga pria yang sehari-hari menjadi distributor makanan ringan itu tewas akibat overdosis obat kuat. Pasalnya, mulut korban berbusa.
"Tadi saya sempat masuk ke kamar, saya tak melihat ada bekas luka," ujarnya.
Sementara teman perempuan korban, Sukinah (40) menuturkan, kedatangan Wakidhin ke rumah kontrakan Rawi untuk meminjam uang kepada dirinya. Perempuan asal Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi ini mengaku berprofesi sebagai tukang kredit.
"Dia (korban) mau pinjam uang ke saya untuk membeli sepeda motor. Tadi siang bersama saya dan Mba Rawi, dia ke Gresik untuk mencari sepeda motor yang akan dibeli. Baru sampai jam 1 siang tadi," terangnya.
Di rumah kontrakan itu, lanjut Sukinah, korban hanya bersama dirinya dan Rawi. Sementara Sutikno, suami Rawi belum pulang kerja. Namun, Sukinah berdalih korban hanya mampir makan dan istirahat untuk melepas lelah setelah dari Gresik.
"Setelah makan, dia istirahat tiduran di lantai. Sekitar jam 5 sore (pukul 17.00 Wib), korban kejang-kejang dan muntah-muntah. Saya keluar meminta pertolongan tetangga. Saat kembali, dia sudah meninggal dunia," tuturnya.
Kabar tewasnya Wakidhin membuat gempar warga Dusun Batankecil. Puluhan warga yang penasaran, memadati rumah yang dikontrak pasangan Rawi dan Sutikno sejak dua minggu yang lalu itu. Keberadaan korban bersama dua perempuan yang tergolong pendatang itu membuat warga curiga.
Sejumlah anggota polisi terlihat melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi mata. Sekitar pukul 20.00 Wib, jenazah korban dievakuasi ke RSUD RA Basuni, Kecamatan Gedeg untuk keperluan autopsi. Sampai saat ini, polisi belum memberikan keterangan terkait penyebab kematian korban. Korps berseragam cokelat masih menunggu hasil autopsi.
"Dari keterangan saksi untuk sementara korban tiba-tiba meninggal. Untuk penyebabnya kami masih menunggu hasil autopsi," jelas Kapolsek Gedeg AKP Heri Susanto.
Heri menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah memeriksa dua perempuan yang bersama korban, yakni Rawi dan Sukinah. (fat/fat)











































