Sepak bola ini berbeda dengan sepak bola pada umumnya. Selain bola terbuat dari kelapa yang kering direndam dalam minyak tanah, seluruh pemainnya tidak boleh memakai sepatu alias bertelanjang kaki saat menendang bola.
Sebelum mereka bertanding, mereka diberi wejangan dan ilmu kebal oleh kiyai agar saat bertanding tidak merasakan sakit sedikitpun. Ajaibnya, para pemain ini tak merasakan panas atau sakit sedikitpun saat menggiring dan menendang bola api. Yang dirasakan hanya menggiring bola pada umumnya.
Menurut Ufa Muslimah, santriwati Ponpes Nurul Islam, permainan sepak bola api ini sudah menjadi tontonan rutin usai salat taraweh.
"Tontonan rutin setiap habis taraweh, tapi baru tahun ini diadakan olah raga unik ini," kata Ufa, Senin (13/6/2016) malam.
Para pemain mengaku usai diberi ilmu kebal oleh kyai, mereka tak merasakan sakit sedikitpun saat menendang bola api. Yang mereka rasakan hanya capek berlarian mengejar bola untuk disarangkan ke gawang lawan.
Sementara Ustadz Mukhlas, pengasuh Ponpes Nurul Islam, kegiatan semacam ini sudah rutin dilakukan di kalangan pesantren. Selain menguji ilmu kebal juga iburan tersendiri di kalangan santri.
"Rutin dilakukan setiap malam, ini kami lakukan untuk menguji ilmu kebal yang diamalkan oleh para santri," jelas Ustadz Mukhlas.
Puas bermain dan melihat sepak bola api, para santri membersihkan diri dan melakukan tadarus. Permaina semacam ini sudah mulai jarang dijumpai. Anak-anak zaman sekarang lebih memilih game online dan permainan mahal lainnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini