.webp)
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.30 wib itu berada di posisi rel menikung. Sehingga korban tidak bisa melihat dari kejauhan ada kereta datang.
Bocah kelas 2 SDN Tawangsari 1 Garum itu tersambar KA saat berusaha menyusul teman-temannya yang lebih dulu berlarian melintasi rel ke arah selatan. Namun kaki korban tersandung besi pengikat rel dan terjatuh, tepat beberapa menit KA Penataran melaju ke barat arah Blitar.
Kapolsek Garum AKP Rusmin, yang menerima laporan dari pihak Stasiun Garum, keberadaan bocah-bocah yang bermain di sekitar rel KA itu sudah diingatkan warga sekitar.
"Tadi pagi, mereka sudah diingatkan berulang kali supaya tidak bermain di rel, apalagi dekat jembatan yang sungainya dalam. Tapi ya namanya anak-anak, yang kasih tahu pergi, mereka rupanya balik lagi main ke situ," papar Rusmin.
Warga yang melihat korban terjatuh di tengah rel tidak bisa berbuat banyak dan hanya mampu berteriak-teriak. Namun karena KA tidak bisa mengerem mendadak, akhirnya tubuh mungil itu tersambar hingga langsung tewas di lokasi.
KA Penataran berhenti di Stasiun Garum sekitar 15 menit, kemudian security stasiun mengevakuasi korban dibawa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, baru melaporkannya ke Polsek Garum. KA Penataran pun melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kota Blitar, setelah mengevakuasi korban.
"Ketika kami ke TKP, kami menemukan potongan jari kaki korban yang kami susulkan ke kamar jenazah rumah sakit," tambah Rusmin.
(fat/fat)
