.webp)
Kontan aksi main hakim sendiri ini mengundang perhatian warga lain yang melintas. Salah satu pelaku yang diketahui bernama Aziz Muhtar (20), warga Pandaan, Pasuruan, harus merintih kesakitan saat polisi terpaksa menembak kakinya karena melawan saat penangkapan.
Pelaku dibawa ke RS dr Mohamad Saleh, guna mendapat perawatan medis.
Sedangkan pelaku lainnya, Efendi (21) yang juga warga Pandaan, nasibnya sedikit beruntung meski wajahnya babak belur dihajar massa. Keduanya nekat menjambret, dengan dalih membeli baju dan celana kebutuhan lebaran.
"Untuk kebutuhan lebaran saja buat beli baju baru. Dan kebutuhan lainnya di bulan puasa jelang lebaran," kata Efendi, di hadapan polisi dan wartawan.
Peristiwa penjambretan terjadi di Jalan Cokroaminoto, saat nenek Sahwihat, yang memakai perhiasan kalung hendak menyebarang jalan. Saat bersamaan itulah, pelaku langsung menarik kalung dan kabur.
Melihat korban menjadi korban jambret, cucu korban yang mengendarai sepeda motor langsung mengejar hingga akhirnya pelaku tertangkap di Jalan Citarum. Sahwihat sempat meluapkan emosi dengan memukul-mukul pelaku menggunakan helm yang dibawanya.
"Waktu menyebrang jalan, tiba-tiba mereka berdua datang dan merampas kalung saya. Dikejar oleh cucu saya dan ya pukul setelah tertangkap," jelas Sahwihat.
Hingga kini polisi masih mencari kalung yang sempat dijambret pelaku, diduga kuat pelaku sengaja membuang barang bukti saat pengejaran. Polisi juga mengimbau warga saat berada di luar rumah, tak perlu membawa barang mewah yang berlebihan. Pasalnya, jelang lebaran ini, tindak kejahatan jalanan dipastikan meningkat. (fat/fat)
