Operasi Pasar Gula di Jember Dimanfaatkan Pedagang yang Antre

Operasi Pasar Gula di Jember Dimanfaatkan Pedagang yang Antre

Yakub Mulyono - detikNews
Rabu, 08 Jun 2016 11:33 WIB
Operasi Pasar Gula di Jember Dimanfaatkan Pedagang yang Antre
Operasi pasar di Jember didominasi pedagang/Foto: Yakub Mulyono
Jember - Operasi pasar khusus gula yang digelar Pemkab Jember dimanfaatkan pedagang. Para pedagang ini berkali-kali ikut mengantre agar bisa membeli gula yang cukup banyak. Operasi pasar di enam titik dalam sehari, dilakukan dengan menggandeng tiga stakeholder. Yakni Bulog Sub Divre XI Jember, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) sub cabang Jember dan Pabrik Gula (PG) Semboro.

Disperindag dan Bulog Jember menggelar operasi pasar untuk empat komoditas, yakni beras, gula, minyak goreng dan tepung terigu. Sedangkan PG Semboro PTPN XI dan PT PPI Jember hanya menjual komoditas gula.

Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak konsumen operasi pasar merupakan para pedagang. Rata rata mereka membeli dalam jumlah pembatasan maksimal dan kembali lagi mengambim antrean. Salah seorang pedagang berinisial A mengaku sengaja membeli gula di operasi pasar dibandingikan membeli di pedagang besar.

"Harga beli gula dari pedagang besar Rp 14.000 per kilogram dan dijual Rp 16.000 per kilogram. Disini beli gula hanya Rp 12.000 per kg. Jadi ini lebih menguntungkan kami," katanya saat membeli gula pada operasi pasar di depan kantor Bulog Jember, Rabu (8/6/2016).

Dia mengaku sebagai pedagang sembako sekaligus membuka warung kopi di lingkungannya. Setelah kehabisan stok gula di satu titik, dia selalu keliling mencari titik operasi pasar gula yang lain.

Operasi pasar gula juga dilakukan di halaman depan Kantor Disperindag dan ESDM Jember oleh PG Semboro PTPN XI Jember. Pada kegiatan ini, konsumen dibatasi maksimal membeli 5kg gula dengan harga Rp 12.000 per g.

Terlihat di lapangan, antrean konsumen mengular hingga ke pintu masuk kantor Disperindag dan ESDM Jember. Namun, ada beberapa konsumen yang setelah membeli lima kilogram gula, kemudian kembali ke antrean awal untuk bisa membeli lagi.

"Ambil antrean lagi, biar dapat lebih banyak," gumam salah seorang konsumen yang kembali antre dari awal.

Plt. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Jember Mohammad Djamil mengakui hal tersebut. Dia mengamini bahwa masuknya pedagang dalam kegiatan operasi pasar bisa terjadi.

"Ini juga terjadi di Pasar Kalisat dan Pasar Tegalbesar beberapa waktu lalu. Tetapi petugas kami juga turun ke lokasi untuk meminimalisir kejadian itu," kata Djamil saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.

Kendati demikian, pihaknya tidak bisa menjamin 100 persen bahwa konsumen operasi pasar adalah non pedagang alias End User (konsumen rumah tangga). "Walau sudah kami perketat, itu saja masih ada yang bisa masuk," terangnya.

Djamil menerangkan, kegiatan operasi pasar ini bertujuan untuk menekan harga gula di pasaran yang masih tinggi. Harga gula normal di pasar Jember sekitar Rp 11.000 - Rp 12.000.

"Seluruh titik operasi pasar di Jember menjual gula. Namun yang khusus menjual gula dan tidak menjual komoditas lain ada empat titik. Ini ditujukan agar harga gula lebih cepat turun ke level normal," ungkapnya.

Pihaknya menggelar operasi pasar bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pelaksana teknis Bulog Jember di dua titik, yakni Pasar Kalisat dan Pasar Tegalbesar.

Sedangkan operasi pasar khusus gula digelar di depan kantor Disperindag dan ESDM Jember, Pasar Kreongan, Pasar Mayang dan satu titik berpindah pindah setiap hari.

Stok gula operasi pasar yang bekerjasama dengan provinsi sebanyak lima ton per hari, PT PPI sebanyak 1,5 ton per hari dan PG Semboro sebanyak 5 ton untuk tiga hari. (fat/fat)
Berita Terkait