Warga dari 5 desa yakni Desa Glagah Arum Kecamatan Porong, Desa Kalidawir, Gempolsari dan Penatar Sewu, Sentul Kecamatan Tanggulangin didominasi kaum hawa mendatangi tanggul sejak pagi. Setibanya di tanggul, mereka langsung melakukan doa bersama dan tabur bunga di atas tanggul penahan lumpur.
Salah satu warga melakukan aksi treatikal di kolam lumpur atau pon lumpur dan membacakan teks Pancasila sertapuisi berjudul 'Manusia Lumpur'.
"Hari ini kami peringati 10 tahun semburan lumpur Lapindo. Semburan ini sangat merugikan masyarakat luas," kata warga Desa Glagah Arum, Khobir (43) di atas tanggul penahan lumpur di titik 71 Desa Ketapang Tanggulangin, Senin (30/5/2016).
Dampak dari semburan lumpur Lapindo ini, jelas Khobir, sangat merugikan masyarakat luas. Sebab, banyak areal sawah dan tambak tercemar dari air semburan lumpur Lapindo yang dibuang di Kali Porong dan kali sekitarnya.
"Kami menghaarapkan pemerintah pusat memperhatikan pencemaran lingkungan yang disebabkan semburan lumpur Lapindo. Selain itu kami juga menolak adanya pengeboran sumur baru, yang dekat dengan pemukiman penduduk," jelasnya. (fat/fat)











































