Acara yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini diikuti 14 kabupaten/kota antara lain Kabupaten dan Kota Pasuruan, Lamongan, Pamekasan, Tuban hingga Situbondo.
Semua perwakilan daerah beradu ciamik menampilkan potensi budaya lokal masing-masing. Aneka rupa dan corak kostum daerah yang digunakan para peserta menjadi pemandangan menarik tersendiri selain tentunya penampilan kesenian.
Perwakilan Kabupaten Pasuruan menampilkan potensi wisata andalan yakni Gunung Bromo dengan mengusung tema "Dengan Melestarikan Budaya Lokal sebagai Pilar Destinasi Wisata Bromo Kabupaten Pasuruan".
Kabupaten Tuban menampilkan kesenian Gelut Pentol yang mengisahkan kehidupan nelayan.
Situbondo juga tidak mau kalah dengan penampilan kesenian Asapok Ombak yang menggambarkan mata pencaharian warganya yang setiap hari berada di tengah laut.
Selain itu masih banyak penampilan kesenian lokal dan atraksi budaya pesisir seperti larung sesaji sebagai wujud syukur pada Tuhan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Jarianto mengatakan, tujuan festival tersebut membina dan mengembangkan potensi budaya lokal agar terus lestari.
"Kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah-daerah Jawa Timur tidak perlu disamaratakan. Setiap daerah harus mengembangkan potensi kesenian dan budaya lokal yang dimilikinya masing-masing," kata Jarianto.
Harapannya, potensi kesenian dan kebudayaan lokal mampu dikembangkan sehingga bisa menarik wisatawan.
Festival itu berlangsung dari depan Stadion Untung Suropati Kota Pasuruan dan berakhir di Gor Untung Suropati Kota Pasuruan ini menyedot perhatian warga. Mereka antusias menyaksikan dari pinggir jalan dan mengabadikan dengan kamera. (bdh/bdh)