Pasca Kebakaran Pasar Besar, Wali Kota Anton Minta Pedagang Direlokasi

Pasca Kebakaran Pasar Besar, Wali Kota Anton Minta Pedagang Direlokasi

Muhammad Aminudin - detikNews
Minggu, 29 Mei 2016 20:54 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Aktifitas Pasar Besar Malang masih lumpuh. Belum semuanya pedagang yang terdampak kebakaran bisa berjualan kembali, termasuk pedagang lain yang kios ataupun bedaknya aman dari kebakaran.

Terbakarnya Pasar Besar Malang beberapa waktu lalu menjadi catatan penting bagi Wali Kota Moch Anton agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang kembali. Anton juga mengkoreksi minimnya fasilitas keamanan pasar serta perlunya segera ada perbaikan infratruktur untuk mempercepat pedagang bisa berjualan kembali.

Anton sendiri mendatangi Pasar Besar Malang, Minggu (29/5/2016), sore. Politisi dari PKB ini menyempatkan melihat langsung puing-puing sisa kebakaran yang meludeskan lantai dasar serta diatasnya itu.

Usai sidak, dia memerintahkan dinas terkait segera memetakan tempat relokasi, karena momentum bulan puasa sudah dekat. "Ini kan mau Ramadan, saya minta secepatnya diatur relokasi. Agar pedagang tidak terlalu lama untuk menunggu berjualan lagi," kata Anton kepada wartawan di Pasar Besar Malang, Minggu sore.

Tidak hanya itu, Anton mengajak paguyuban sebagai perwakilan pedagang, Dinas Pasar, dan tokoh masyarakat untuk duduk bersama mencari solusi tercepat pemulihan pasar berada di jantung Kota Malang ini. "Kita akan mencari solusi dan secepatnya harus dilakukan. Semua pihak harus duduk bersama, karena ini musibah," tegasnya.

Anton secara khusus juga akan memanggil tim anggaran, untuk mewujudkan secara cepat perbaikan pasca kebakaran. Apabila anggaran dimiliki tidak memungkinkan, maka dari diagendakan masuk dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2016 mendatang. "Soal anggaran juga begitu, harus dibahas secepatnya. Karena masalah ini harus diselesaikan secepatnya," kata Anton.

Disisi lain, lanjut dia, Pemkot Malang juga akan menunggu hasil penyelidikan dari aparat kepolisian mengenai penyebab kebakaran. Jika hasilnya sudah diketahui, akan mempermudah untuk mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan insfratruktur yang ada.

Soal insfratruktur, Anton memang tidak akan main-main. Kebakaran yang terjadi di Pasar Besar Malang akan menjadi tolak ukur bagi peningkatan insfratruktur di pasar-pasar lainnya.

Contohnya persoalan hydrant, yang dikabarkan tidak berfungsi dan mengakibatkan lambannya proses pemadaman. Disusul dugaan carut-marut instalasi listrik yang selalu menjadi biang keladi terjadinya kebakaran.

"Itu juga masalah menjadi perhatian kami. Fasilitas tersebut sudah ada (hydrant,red) tetapi tidak berfungsi. Kedepan harus lebih baik sebagai evaluasi dari musibah ini," ucap Anton.

Dia mengaku, Pemerintah Kota Malang tengah berjuang keras pasar tradisional bisa menjadi fasilitas umum yang layak dan baik. Kebersihan juga menjadi prioritas utama termasuk didalamnya dukungan insfratruktur yang bagus. "Ini kembali kepada misi visi Kota Malang Bermartabat," aku Anton.

Seperti diberitakan, kebakaran hebat melanda Pasar Besar Malang lusa lalu. Ratusan kios dan lapak pedagang di lantai dasar serta diatasnya ludes terbakar api. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, sementara kerugian ditaksir miliaran rupiah. (bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.