.webp)
Johanes meninggal di barak latihan, Kamis (26/5/2016) sebelum memulai olah raga pagi. Pria asal Kepoh Permai, Jalan Welirang, Blok N/12, Waru, Sidoarjo, memulai Diklat di Puslatpur sejak Senin (23/5), bersama 223 peserta lainnya. Selama beberapa hari latihan, korban tampak fit dan sehat.
Informasi yang dihimpun, pada malam harinya, korban bersama peserta lain melakukan kegiatan sampai pukul 23.00 WIB. Pagi tadi pukul 04.00, saat korban bagun dan hendak melakukan olah raga tiba-tiba kejang dan meninggal.
Teman-teman korban kemudian membawanya ke Puskesmas Grati dengan harapan bisa tertolong. Namun korban sudah tiada. Jenazah korban kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD dr R Soedarsono, Pasuruan. Pihak dokter tidak melakukan otopsi atas permintaan keluarga.
"Pihak keluarga tak mau diautopsi dan memang tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban," kata dokter RSUD dr R Soedarsono, Adi Purwanto.
Perwakilan Mako Kolatmar, Grati, Letkol Purnomo mengatakan, latihan yang diberikan kepada para peserta disesuaikan dengan standar PNS, bukan tentara. Saat meninggal, korban tidak sedang melakukan kegiatan berat.
"(Meninggal) setelah bangun tidur. Saat akan mulai olah raga pagi, mau ganti kaos olah raga. Tidak sedang melakukan aktivitas berat," kata Purnomo.
Purnomo mengatakan, latihan untuk para peserta diklat sangat standar dan rata-rata dalam ruangan. "Dia kondisinya sehat. Juga menyertakan surat dokter," pungkasnya.
Purwanto menegaskan bahwa musibah ini murni tidak ada kesalahan dari pelatih. Apalagi, setiap dimulai kegiatan para peserta selalu dimintai kesanggupan dan jika kurang fit akan diminta istirahat.
(fat/fat)
