Banyak dari mereka semakin kesal saat upaya melihat langsung kondisi lapak dagangannya dihalau petugas kepolisian. Wajar hingga kini petugas PMK masih berupaya memadamkan api dan melakukan pembasahan di area lantai satu dan lantai atasnya. Langkah ini mengantisipasi menjalarnya api hingga bisa meludeskan pasar empat lantai itu.
"Jelas pasti kios kami terbakar. Melihat apinya begitu besar," kata Iswati (36), pedagang ditemui di lokasi, Kamis (26/5/2016). Bukan hanya Iswati hampir seluruh pedagang hanya bisa menatap pilu kios dagangan mereka hangus terbakar. Apalagi, banyak pedagang baru memperbanyak stok karena menjelang bulan puasa dan lebaran.
"Kami habis memenuhi stok ini kan mau puasa dan lebaran," jelas wanita berjilbab ini.
Isnaini pedagang lain turut menyesalkan, tidak berfungsinya hydrant sebagai peralatan pemadam kebakaran yang berada di kompleks Pasar Besar Malang. Tak berfungsinya hydrant juga diduga kuat mempercepat kobaran api hingga menghanguskan bagian tengah lantai dasar pasar. "Ini hydrant gak berfungsi, bagaimana dinas pasar sebagai pengelola," kesalnya.
Para pedagang juga berharap segera adanya solusi, pasca terbakarnya lantai dasar. Pasalnya, mereka harus tetap bisa berdagang untuk menyambung kebutuhan hidup. "Pasrah jelas iya. Tapi kami ingin kembali berdagang lagi," ungkap Iswati didampingi suaminya.
Kepala Dinas Pasar Kota Malang Wahyu Setianto mengaku akan menutup pasar hingga batas waktu tidak ditentukan. Hal ini untuk memastikan kondisi pasar benar-benar aman dan bisa kembali normal. "Masih kita tutup pastinya, pasca kebakaran juga akan ada penyelidikan penyebabnya oleh kepolisian," ujar Wahyu terpisah.
Sementara DPRD Kota Malang mendesak Pemkot Malang segera memikirkan nasib pedagang pasca kebakaran. Karena pasti usaha yang seharinya digeluti pedagang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
"Kami meminta Pemkot segera memikirkan bagaimana nasib pedagang pasca kebakaran ini. Karena ini sudah mau puasa dan lebaran, yang pastinya diharapkan pedagang bisa menjual banyak dagangannya," kata Anggota Komisi B Yaqud Ananda Gudban terpisah.
Gudban juga mendorong segera ada titik terang penyebab dari kebakaran melanda lantai dasar tersebut. Karena sampai kini belum dapat diketahui secara pasti sumber awal api. "Penyebabnya juga apa. Artinya segera ada penyelesaian secara tuntas untuk masalah ini. Pemkot harus serius karena ini menyangkut hajat hidup pedagang," sahut politisi dari Partai Hanura ini. (fat/fat)











































