Banyaknya Benda Kuno di Lokasi Proyek Kolam Pancing, ini Dugaan Balai Cagar Budaya

Banyaknya Benda Kuno di Lokasi Proyek Kolam Pancing, ini Dugaan Balai Cagar Budaya

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 20 Mei 2016 15:05 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan menemukan ratusan benda cagar budaya berserakan di Petilasan Damarwulan yang digali untuk kolam pancing ikan, Jumat (20/5/2016).

Banyaknya jumlah temuan, diperkirakan lokasi tersebut pernah menjadi tempat upacara besar pada masa Majapahit akhir atau abad ke 14 masehi.

Kabar rusaknya situs purbakala Petilasan Damarwulan atau Raja Brawijaya I di Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang memaksa BPCB turun tangan.

Tim yang dipimpin Kepala BPCB Trowulan Andi Muhammad Said mengumpulkan pecahan benda-benda kuno yang berserakan di bekas galian untuk kolam pancing.

"Di sini banyak menyimpan benda-benda cagar budaya atau potensi cagar budaya. Dari pecahan keramik, gerabah dan bata-bata kunonya mencirikan Majapahitan," kata Andi kepada wartawan di lokasi.

Ratusan benda cagar budaya yang kondisinya pecah itu sebelumnya terkubur di dalam tanah. Benda-benda kuno itu berserakan dan rusak akibat aktivitas penggalian untuk kolam pancing yang dilakukan pemerintah Desa Sudimoro.

Benda cagar budaya yang ditemukan di lokasi ini, lanjut Andi, berupa bata merah berukuran besar, pecahan keramik, gerabah hingga koin kuno.

"Ada keramik asing dari Cina, dari Dinasti Ming dan Ching, ada keramik lokal yang sudah halus dan tipis bahannya sudah dari kaolin. Karena kondisinya seperti ini, kami kumpulkan dan kami data pecahan yang ada," jelasnya.

Andi memperkirakan, benda-benda tersebut merupakan peninggalan zaman Majapahit. "Melihat temuan yang ada bentuknya sama dengan yang di Trowulan, kemungkinan berasal dari masa yang sama. Kemungkinan dari abad ke 14 Masehi, atau masa Majapahit akhir," ungkapnya.

Lantaran baru sebatas melakukan pengamatan, Andi mengaku belum bisa menyimpulkan bentuk dan fungsi bangunan yang terletak di Petilasan Damarwulan ini. Hanya saja, banyaknya benda kuno yang ditemukan, dia memperkirakan di tempat ini dulunya menjadi tempat menggelar upacara besar.

"Banyaknya temuan kemungkinan di sini dulunya ada kegiatan besar. Seperti upacara tertentu. Kalau melihat struktur bata-bata besar, kemungkinan dulunya ada kolam di sini," terangnya.

Untuk meneliti lebih lanjut, Andi meminta kepada Pemkab Jombang agar aktivitas penggalian kolam pancing dihentikan.

"Untuk memperjelas itu, harusnya kami melakukan kajian. Harus melakukan penggalian. Namun, kami tunggu Pemda, kalau butuh kajian lebih lanjut bisa hubungi kami," pungkasnya.

Aktivitas pembuatan kolam pancing di sisi timur dan selatan Petilasan Damarwulan oleh pemerintah Desa Sudimoro merusak situs purbakala yang tertimbun di lokasi tersebut. Akibatnya, benda-benda kuno berserakan dalam kondisi rusak. Bahkan, sebagian benda cagar budaya dijarah warga. (ugik/ugik)
Berita Terkait