Mahasiswa Universitas Brawijaya Demo Rektorat Tuntut Kejelasan Vokasi

Mahasiswa Universitas Brawijaya Demo Rektorat Tuntut Kejelasan Vokasi

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 17 Mei 2016 11:23 WIB
Foto: M Aminudin
Malang - Puluhan mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) meluruk kantor rektorat, Selasa (17/5/2016). Aksi ini sebagai bentuk tuntutan segera adanya legalitas pendidikan vokasi di perguruan tinggi ternama di Kota Malang itu.

Sebelum mendatangi Rektorat, mahasiswa melakukan longmarch keliling kampus dengan membawa spanduk besar bertulis tuntutan mereka.

Menurut mahasiswa, pendidikan vokasi UB berdiri mulai tahun 2009 merupakan ujung tombak dari seluruh program diploma. Namun, selama ini legalitas masih menjadi ganjalan.

Upaya legalitas sudah ditempuh dengan mengajukan pendirian Fakultas Sains Terapan 24 Maret 2015 dengan Nomor 2152/UN1/AK/2015.
Dalam surat permohonan tersebut dijelaskan bahwa jumlah mahasiswa telah mencapai 5.275 orang dan sudah meluluskan sebanyak 1.570 mahasiswa.

Pada Oktober 2015, Universitas Brawijaya mengirimkan usulan perubahan nama Fakultas Sains Terapan menjadi Fakultas Vokasi, karena menuruti saran Pendidikan Tinggi (Dikti) supaya mengacu kepada nomenklatur yang ada, yakni Fakultas Vokasi.

Mahasiswa juga mengungkap, dalam surat balasan kepada Universitas Brawijaya, Kemenristekdikti pada 29 Januari 2016 pada poin tiga tentang Pendidikan Vokasi merupakan bagian dari fungsi fakultas, sehingga penyelenggaraan Pendidikan Vokasi tidak dapat diproses lebih lanjut.

Mahasiswa memandang, Vokasi merupakan salah satu bagian dari Universitas Brawijaya yang memiliki hak sama dengan fakultas lain. Mereka juga menyesalkan hearing pernah berjalan dengan pihak Vokasi dan Rektor Universitas Brawijaya M. Bisri tidak membuahkan hasil sesuai keinginan mahasiswa.

Sampai-sampai turunnya surat pembatalan pertemuan dengan mahasiswa yang dijadwalkan pada 16 Mei 2016 oleh Rektor menyulut aksi mahasiswa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Vokasi bersama BEM Vokasi UB hari ini.

Mahasiswa menggelar orasi depan Rektorat dan terus meminta Rektor Bisri keluar menemui mereka untuk melanjutkan audiensi. "Ayo pak rektor temui kami," teriak mahasiswa.

"Kita menuntut keadilan, kami turun menunggu Bapak Bisri, Rektor Brawijaya. Turun, turun,turun," teriak mahasiswa. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.