Indikasi kuat terjadinya kebocoran dalam pelaksanaan UN SMP bidang studi Matematika terkuak setelah Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan dan polisi mengecek langsung kunci jawaban yang beredar di SMPN 4 Jombang. Ternyata kode kunci jawaban identik dengan kode pada soal matematika yang dikerjakan peserta UN, Selasa (10/5).
Dewan pendidikan pun mengeluarkan surat rekomendasi, Rabu (11/5) kepada Dinas Pendidikan dan Polres Jombang agar mengusut tuntas kasus ini. Rekomendasi tersebut ternyata mendapat dukungan penuh dari Pemkab Jombang.
"Sesuai dengan rekomendasi DP (Dewan Pendidikan), maka polisi harus segera bergerak. Yakni melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku," kata Wabup Jombang Mundjiddah Wahab kepada wartawan, Jumat (13/5/2016).
Mundjiddah menambahkan, jika kasus ini dibiarkan, bukan tak mungkin kasus serupa akan terjadi pada pelaksanaan UN tahun-tahun berikutnya.
"Temuan ini secara tidak langsung bisa merusak generasi bangsa. Karena kepercayaan anak didik akan tergerus. Mereka lebih percaya pada kunci jawaban yang notabene kebenarannya masih dipertanyakan," imbuhnya.
Menanggapi desakan ini, Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto berjanji akan membentuk tim khusus untuk memburu penyebar kunci jawaban UN SMP Matematika ke SMPN 4 Jombang.
"Kami siap menindaklanjuti rekomendasi dari DP untuk mengusut tuntas kasus ini. Secepat mungkin kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna mengungkap kasus tersebut," jelas perwira yang baru saja menggantikan posisi AKBP Sudjarwoko sebagai Kapolres Jombang ini.
Pelaksaan UN SMP sederajat hari ke dua di Kabupaten Jombang digegerkan dengan beredarnya kunci jawaban Matematika di kalangan siswa SMPN 4 Jombang, Selasa (10/5). Lembaran kunci jawaban itu berisi 8 paket yang masing-masing terdiri dari 40 nomor lengkap dengan jawaban A-D. (fat/fat)