"Saya ingin menyampaikan kenapa saya tutup lokalisasi. Peristiwa ini ada benang merahnya dengan (Lokalisasi) Dolly," ujar Risma kepada wartawan di Polrestabes Surabaya, Kamis (12/5/2016).
Sayangnya Risma enggan menyebut apa hubungan atau benang merah itu. Yang pasti Risma mengatakan tujuan dari penutupan lokalisasi yang dilakukan salah satunya adalah menyelamatkan anak-anak seperti korban.
"Saya tidak sebutkan (benang merahnya) dengan Dolly. Tapi yang jelas ini ada hubungannya kalau melihat kronologinya," pungkas Risma.
Dari informasi yang dihimpun, benang merah yang dikatakan Risma mungkin berasal dari orangtua korban. Orang tua korban pernah menjadi PSK yang bekerja di Lokalisasi Dolly. Faktor orang tua yang mungkin lebih kurangnya menjadi salah satu faktor korban menjadi korban pencabulan.
Korban sendiri menjadi obyek seksual sejak umur empat tahun. Dan sebulan terakhir korban yang masih berusia 13 tahun telah dicabuli dan disetubuhi para pelaku yang masih di bawah umur. Para pelaku masih duduk di SD dan SMP. (iwd/fat)