Panitia konser Defy mengatakan, konser dibubarkan sekitar pukul 21.15 Wib. Itu menyusul grup Band Mesin Sampink yang menyanyikan lagu Genjer-Genjer di atas panggung.
"Ya, ada lagu dibawakan salah satu band yang tidak sesuai kehendak mereka (polisi), lagu Genjer-genjer," kata Defy kepada wartawan.
Tak hanya membubarkan konser, polisi juga mengamankan 6 orang personil Band Mesin Sampink. Mereka dimintai keterangan terkait lagu Genjer-genjer yang mereka nyanyikan. Pasalnya, lagu tersebut identik dengan PKI.
Defy menyesalkan sikap polisi yang terkesan represif. Pasalnya, konser musik reggage ini hanya untuk hiburan semata. Selain itu, juga untuk mengapresiasi kreativitas pemusik lokal.
"Temanya saja 'Aku Gak Malesan', tujuannya biar teman-teman lebih semangat," ujarnya.
Kapolres Kota Mojokerto AKBP Nyoman Budiarja mengkonfirmasi pembubaran paksa konser musik semalam. Namun, sampai siang ini pihaknya masih mendalami keterangan personil grup Band Mesin Sampink. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini