Nihal terdiagnosa demam berdarah dan thypus. Dia dirawat sejak Sabtu (7/5). Lantaran dokter belum mengizinkan pulang, Nihal harus mengerjakan UN di rumah sakit.
"Sejak Sabtu kemarin dirawat. Karena dokter belum mengijikan pulang makanya harus mengerjakan soal Unas di sini," ujar Cahya Ningsih, guru SMP Muhammadiyah 3, kepada detikcom.
Menurut Cahya, sebelumnya sekolah sudah memberitahukan kondisi Nihal ke Dinas Pendidikan (Diknas) Banyuwangi. Oleh karena itu, saat UN Diknas langsung memerintahkan pengawas dan guru untuk mengawal pengerjaan soal di rumah sakit.
"Kita tadi membawa soal dan lembar jawaban UN dikawal sama polisi. Dan di sini juga ada pengawas dari luar sekolah," tambah Cahya.
Sementara untuk waktu pengerjaan soal Bahasa Indonesia, kata Cahya, tetap sama dengan waktu yang diberikan kepada siswa UN biasa. Selama dua jam, Nihal harus mengerjakan soal UN.
"Tidak ada penambahan waktu. Selain itu tidak ada pembedaan dalam memperlakukan Nihal dalam Unas," pungkasnya.
Sementara saat ini sebanyak 17.073 siswa SMP/MTs dan SMPLB serta kejar paket B di Banyuwangi mengikuti UN. Tes akhir untuk tingkat menengah pertama ini digelar 9 sampai 12 Mei 2016. (fat/fat)











































