Gelanggang dengan panjang lintasan 1.300 dengan lebar 16 meter ini sudah menjadi tuan rumah beberapa perhelatan mulai tingkat propinsi hingga nasional. Gelanggang ini sudah menggelar Pordasi Cup tingkat Nasional pada Desember 2014, Bupati Cup, Menpora Cup hingga Indonesia Derby 2015.
Gelanggang yang dibangun di lahan seluas 10 hektar ini sebenarnya merupakan buah reklamasi tambang galian C (sirtu) dari perusahaan tambang CV Pasir Mas, milik Misbahul Munir, warga setempat.
"Waktu itu pemiliknya mau buka lahan tambang lagi. Saya beri sarat harus mereklamasi bekas tambang menjadi tempat yang bisa mendatangkan manfaat. Saya usulkan bangun gelanggang pacuan kuda. Akhirnya lahan bekas tambang disulap jadi seperti sekarang," kata Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) ditemui di Pendopo Ngawiji Ngesti Wenganing Gusti, Minggu (8/5/2016).
Gus Irsyad mengatakan, saat itu peraturan izin tambang masih berada di pemerintahan kabupaten/kota dan belum menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
"Saat ini pemerintah kabupaten dan kota berhak memberikan rekomendasi izin tambang. Dan saya tegas, syarat utama dapat rekomendasi dari adalah reklamasi. Bisa untuk lahan terbuka hijau, taman rekreasi, danau apa saja yang bermanfaat," tandasnya.
Selain Ki Ageng Astro Joyo, Kabupaten Pasuruan juga memiliki gelanggang pacu kuda di Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, dengan luas lahan 2 hektar dan panjang lintasan 500 meter. Arena ini dipakai untuk even skala lokal dengan peserta para pemilik kuda wisata Tretes. Even lokal ini digelar rutin setiap peringatan Hari Kemerdekaan. (bdh/bdh)