Salah satunya adalah outlet Osing Deles Banyuwangi. Pusat oleh-oleh dan kaos khas Banyuwangi ini meraup untung ratusan rupiah selama long weekend kali ini.
Outlet yang tergolong Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berada di Jalan Agus Salim Banyuwangi ini, sejak pagi hingga malam hari dipenuhi wisatawan yang berbelanja. Mulai dari kaos yang bertuliskan bahasa Using (bahasa warga Banyuwangi asli) hingga jajanan khas Banyuwangi seperti Sale Pisang, Klemben dan Kopi. Namun yang paling diminati wisatawan adalah kaos yang dikenal dengan kata-kata santet dan magis ini.
"Paling banyak kaos. Karena kami pusat oleh-oleh kaos di Banyuwangi. Pendapatan kami naik 10 kali lipat dari hari biasa," ujar Zunita, owner Osing Deles Banyuwangi kepada detikcom, Sabtu (7/5/2016).
Kalau hari biasa, kata Zunita, penjualan produk di outlet Osing Deles berkisar Rp 15 juta perhari. Selama dua hari ini, pendapatannya hampir menembus Rp 150 juta. Untuk stok, Zunita mengaku kewalahan, karena saat baru dipajang, kaos bermain kata-kata using ini, sudah habis dibeli oleh wisatawan.
"Kebanyakan wisatawan yang datang dari Jakarta, Surabaya dan Malang. Bahkan dari Thailand, Perancis dan Singapura juga singgah disini beli oleh-oleh," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyambut positif kedatangan wisatawan di Banyuwangi. Ini membuat geliat bisnis dan pariwisata berdampak terhadap ekonomi kreatif yang tumbuh dari masyarakat.
"Geliat bisnis dan pariwisata tercermin dari lonjakan wisatawan ke Banyuwangi membeli produk-produk masyarakat setempat. Kami mohon maaf jika masih ada kekurangan," ujar Bupati Anas.
Saat ini, kata Bupati Anas, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Banyuwangi mencapai 50 ribu orang. Sedangkan wisatawan domestik mencapai 2 juta orang. Sektor-sektor yang berkaitan dengan pariwisata di Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga tumbuh pesat. Total PDRD melonjak dari Rp 32,46 triliun ditahun 2010 menjadi Rp 60,05 triliun ditahun 2015 atau naik 85 persen.
"Berdasarkan data BPS, nilai akomodasi dan makan-minum, belanja dan bisnis pariwisata meningkat sekitar 80 persen. Dari Rp 666 miliar ditahun 2010 menjadi Rp 1,19 triliun di tahun 2014," pungkasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini