Pemkot Surabaya Dianggap Lalai dalam Kasus Robohnya Rumah Radio Bung Tomo

Pemkot Surabaya Dianggap Lalai dalam Kasus Robohnya Rumah Radio Bung Tomo

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Selasa, 03 Mei 2016 19:09 WIB
Rumah Bung Tomo siaran kemerdekaan di Jalan Mawar 10/Foto: Screenshot GoogleMaps
Surabaya - Robohnya rumah yang pernah dijadikan oleh Bung Tomo tempat siaran radio kemerdekaan dikecam oleh pemerhati sejarah. Pemkot Surabaya dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas hal tersebut.

"Ini kelalaian luar biasa dari Pemkot Surabaya," ujar Direktur Sjarikat Poesaka Soerabaia Freddy H Istanto kepada detikcom, Selasa (3/5/2016).

Freddy menganggap bahwa Pemkot Surabaya telah kecolongan. Perobohan bangunan cagar budaya ini tak tertangkap mata pihak Pemkot Surabaya sama sekali. Padahal perobohan sudah dilakukan sejak sebulan lalu.
Rumah Bung Tomo siaran kemerdekaan sudah rata dengan tanah/Foto: Imam Wahyudiyanta

"Apa kerja lurah, camat, Satpol PP, dan kepala dinas pariwisata sehingga tidak tahu kalau di wilayahnya ada pembongkaran bangunan cagar budaya," kata Freddy.

Freddy maklum jika pemkot penah melakukan penelantaran suatu bangunan cagar budaya, tetapi Freddy tidak terima jika bangunan cagar budaya dirusak atau bahkan yang lebih parah dimusnahkan. Karena bila sudah dibongkar, maka suatu bangunan sudah tidak bisa dikembalikan lagi.

"Kalau rusak, mungkin masih bisa diperbaiki. Tetapi kalau catatan sejarah hilang, tidak mungkin bisa dibangun lagi," keluh Freddy.

Freddy juga menyadari bahwa komunitas pecinta sejarah juga bisa disalahkan dalam kasus ini. Komunitas pecinta sejarah dianggap telah gagal melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya suatu bangunan cagar budaya. Jika warga sekitar telah sadar, maka mereka akan berteriak jika terjadi apa-apa dengan bangunan cagar budaya.

Dalam kasus ini, Freddy akan mendatangi DPRD Surabaya untuk menyampaikan apa yang telah dilihatnya. Freddy berharap anggota dewan bisa menyikapi kasus ini. "Kami tak ingin kejadian hilangnya Sinagog di Jalan Kayoon terulang lagi," tandas Freddy. (iwd/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.