Sedianya acara itu digelar mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Acara yang digelar HTI DPD I Jawa Timur itu mempunyai tema 'Syariah dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil 'Alamin. Acara ini diikuti oleh 2.500 peserta.
"Kami memang mendatangi acara itu sebelum acara dimulai," ujar Kapolsek Simokerto Herman Hosnol kepada detikcom, Minggu (1/5/2016).
Herman mengatakan kepada panitia acara bahwa acara mereka tidak berizin dan sebaiknya tidak diteruskan. Herman mengelak jika upayanya untuk tidak meneruskan acara HTI dikarenakan adanya ancaman pembubaran dari Barisan Serbaguna (Banser).
"Ini karena izin saja, bukan yang lain," kata Herman.
Herman kemudian meminta agar panitia menyampaikan kepada yang lain tentang alasan kenapa acara batal digelar. Acara tersebut akhirnya batal digelar. Penutupan acara dilakukan dengan pembacaan doa. Setelahnya, satu persatu peserta meninggalkan lokasi dengan tertib.
Namun Herman membenarkan adanya sejumlah anggota banser yang datang ke lokasi muktamar HTI. Mereka datang setelah Herman sudah melakukan instruksi agar acara tak diteruskan.
"Ada sekitar tiga banser yang datang," ujar Herman.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Rudi Tri Wahid membenarkan adanya acara tersebut. Rudi juga mengakui bahwa memang ada perintah melakukan pembubaran terhadap gerakan yang ingin mengubah NKRI.
"Instruksinya seperti itu, tetapi kami juga harus bekerjasama dengan aparat," ujar Rudi.
Rudi mengaku belum tahu pasti kronologi tentang tidak diteruskannya acara HTI di ITC. Rudi mengaku belum dapat laporan. "Saya belum tehu teknisnya karena belum mendapat laporan," tandas Rudi. (iwd/fat)











































