.webp)
"Penghasil ikan laut terbesar di Indonesia adalah Sulawesi Selatan (21.6%), NTT 13/7%), Sulawesi Tengah dan (8.5%) dan Jawa Timur (7.3%)," kata Rabobank Indonesia Director Strategy and Business Change, Hans Loth, Kamis (28/4/2016).
Secara global,jelas Hans Loth, Rabobank yang berkantor pusat di Belanda, adalah pemimpin dunia dalam perbankan di sektor pangan dan agribisnis. "Kami sangat gembira dapat berbagi pengetahuan kami mengenai rantai pasok budidaya ikan yang dapat membantu nasabah kami serta pengusaha dalam bidang ini untuk mengambil keputusan bisnis. Semoga studi ini memberikan kontribusi dalam program-program pemerintah serta kebijakan budidaya ikan di Indonesia," tambahnya.
Hans Loth menjelaskan Banking for Food, strategi pertumbuhan Rabobank berperan aktif mengatasi tantangan Indonesia dan dunia untuk bisa menyediakan cukup pangan secara berkelanjutan.
"Penduduk Indonesia diproyeksikan akan tumbuh dari 255 juta sekarang menjadi 360 juta di tahun 2050. Dengan strategi pertumbuhan Banking for Food, Rabobank Indonesia akan memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan dengan memberikan akses dana, akses pengetahuan pangan dan agribisnis, serta akses kepada jaringan Rabobank di 41 negara," jelasnya.
Sementara Director Business Banking Jopie Jusuf mengatakan Jawa Timur adalah pasar penting bagi Rabobank Indonesia. "Surabaya dan Jawa Timur sangat penting bagi Rabobank Indonesia yang memiliki cabang di Surabaya dan Malang. Propinsi Jawa Timur menghasilkan 14% PDB total. 21% Berasal dari pangan dan agribisnis (20.79%), yang diikuti manufaktur (16.85%) and perdagangan grosir dan ritel (15.5%). Jawa Timur adalah penghasil terbesar Indonesia untuk beras (17.5%), jagung (30.2%), tebu (48.9%), dan juga memiliki jumlah sapi perah terbanyak (49%). Jawa Timur juga menghasilkan sekitar 7.3%," tegasnya.
(fat/iwd)
