Polisi Banyuwangi Dirukyah Demi Perbaiki Mental

Polisi Banyuwangi Dirukyah Demi Perbaiki Mental

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 21 Apr 2016 14:22 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Beberapa polisi terlihat batuk dan muntah-muntah saat berada di Masjid Roudlotul Jannah kompleks Polres Banyuwangi. Rupanya, peristiwa ini prosesi rukyah.

Sejumlah pejabat utama, kapolsek, para perwira serta kalangan PNS, juga mengikuti rukyah yang digelar dengan menggandeng tim dari Stikes Banyuwangi dan Malang.

Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama mengaku rukyah merupakan program baru dalam membina rohani para anggota. Tujuannya agar polisi lebih tenang dan tidak mudah emosi saat menjalankan tugas.

"Alhamdulillah terasa tenang. Badan terasa enteng, di dada dan kepala," kata kapolres kepada detikcom, Kamis (21/4/2016).

Rukyah tidak hanya untuk mengusir orang kesurupan, tapi juga berfungsi untuk lebih menentramkan diri jauh dari bisikan mahluk tak kasat mata.
"Harapannya anggota kita bisa lebih tenang, mawas diri dan satu komando dalam menjalankan tugas," kata Kapolres Bastoni di lokasi.

Dia menegaskan, rukyah tidak ditujukan pada anggota yang bermasalah. Seluruh personel dianjurkan mengikuti prosesi ini karena berfungsi untuk mentralkan diri dari pengaruh emosional.

"Sebagian dari anggota kita di lapangan dibekali senjata. Senpi itu agar difungsikan sebagaimana mestinya. Supaya fokus saat menembak bisa dicapai lewat jalan rukyah," bebernya.

Sesi awal para peserta banyak diberi siraman rohani baik dari kapolres maupun tim rukyah. Prosesi mengeluarkan jin dari dalam tubuh manusia ini baru benar-benar digelar pasca Salat Dhuhur.

Dalam proses pengeluaran mahluk astral itu, hanya dilakukan melalui tiga cara yakni batuk, bersin dan muntahan. Karena itu selain diberi tiga sajian berupa minyak wangi, daun bidara dan air putih, para peserta juga diberi tas plastik sebagai wadah batuk maupun muntahan. Tak ada yang kejang-kejang ataupun kesurupan.

Sebelum rukyah dijalankan, terlebih dulu para peserta diberi tiga sajian khusus. Sajian itu berupa minyak wangi, 7 lembar daun bidara, plus air mineral. Para peserta dilarang mengikuti nafsu maupun amarah sehingga proses rukyah tetap dijalankan dalam posisi sadar. Sedangkan pengeluaran jin dari dalam tubuh akan dilakukan melalui bersin, batuk, muntahan, buang air besar, kencing dan keringat.

Namun dalam prosesi rukyah ini proses pengeluaran mahluk astral itu hanya dilakukan melalui tiga cara, yakni batuk, bersin dan muntahan. Karena itu selain diberi tiga sajian berupa minyak wangi, daun bidara dan air putih, para peserta juga diberi tas plastik sebagai wadah batuk maupun muntahan.

Rukyah ini tidak bisa diikuti bagi peserta yang tengah menjalankan puasa. Di samping itu, pemilik sikep atau jimat wajib melepas dan membuangnya karena justru menjadi sarana jin menempel pada diri manusia. Bahkan pengguna susuk juga diminta mengakui agar tim rukyah mudah melakukan aksi.


(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.