Kepala BNN Kabupaten Blitar AKBP Henry Siswanto mengatakan, kurikulum anti narkoba ini bukan kurikulum muatan lokal, tapi kurikulum terintegrasi.
"Kurikulum ini akan diintegrasikan atau disatukan dengan mata pelajaran Agama, PPKN, Bimbingan Konseling dan Olahraga," kata Henry Siswanto kepada wartawan, Selasa (19/4/2016).
Henry menambahkan, sebelum mata pelajaran itu dimulai para siswa akan mendapatkan materi tentang bahaya narkoba. Kurikulum ini akan diterapkan di semua jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan pondok pesantrean.
Diharapkan dengan adanya kurikulum ini pengetahuan siswa akan bahaya narkoba semakin meningkat. "Di saat bersamaan jumlah pengguna narkoba akan menurun," harapnya.
Sementara Bupati Blitar, Rijanto telah melakukan launching secara resmi Kurikulum Anti Narkoba di Pendopo Kabupaten Blitar bersama jajaran TNI, POLRI dan MUI Blitar.
"Pemerintah Kabupaten Blitar sangat mendukung upaya preventif yang dilakukan BNN dengan kurikulum anti narkoba ini, nanti kami segera koordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan Majelis Ulama Indonesia Blitar agar segera direalisasikan pada tahun ajaran baru mendatang," pungkas Rijanto. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini