"Alhamdulillah sehat," kata Panji singkat sambil tersenyum malu kepada detikcom, Kamis (14/4/2016).
Panji juga sempat bercerita singkat keluhan yang dirasakan selama ini. "Ada beberapa bagian kaki yang mati rasa. Saya harap bisa berjalan normal lagi, pokoknya jangan diamputasi," ucap Panji lirih.
Menurut budhe Panji, Sunarti selama ini keponakannya yang dirawat sejak jadi yatim piatu sudah mendapat perawatan maksimal dari rumah sakit. "Sudah diobati lukanya, sudah diperban, sudah di rontgen juga dan diambil darahnya juga," tutur Sunarti.
Pantauan detikcom, selain dijaga budhenya. Panji tiap hari juga didampingi dari staf kecamatan dan kelurahan. Bahkan, sejak dijemput di rumahnya, Camat Gunung Anyar Dewanto menunggu hingga malam hari. Kemudian pagi harinya giliran Lurah Gunung Anyar, Anita Hapsari menjaga Panji hingga siang lalu dilanjut staff kelurahan.
Di sela-sela jam besuk, beberapa anggota komunitas #bicaraSurabaya menyampaikan rasa empati kepada Panji dengan menyerahkan bantuan.
"Semoga bantuan yang spontanitas dari anggota komunitas bisa meringankan beban Panji serta melecut semangat Panji untuk tetap optimis," pesan salah satu anggota #bicaraSurabaya, Achmad Zainul Arifin pada Panji.
Panji merupakan anak yatim piatu yang mengalami cacat kaki dan luka membusuk. Dia mendapat perhatian lebih dari Wali Kota Surabaya Risma untuk dijemput dan diobati hingga sembuh.
Cacat kaki dan luka membusuk yang dialami Panji berawal saat berumur 2 tahun mengalami kecelakaan dengan kakak dan kedua orangtuanya. Saat itu, sang ibu meninggal dunia sedangkan Panji mengalami luka kaki dan cacat serta sempat koma 5 hari akibat kecelakaan tersebut.
Derita Panji berlanjut ketika berumur 4 tahun. Saat itu sang ayah meninggal dunia akibat kecelakaan. Sejak itu, Panji diasuh budhe nya yang berprofesi tukang jahit rumahan. (ze/fat)