Mereka tampak serius mengerjakan soal Bahasa Indonesia di dalam gereja Lapas. Para pelajar ini memakai seragam tahanan. Sejumlah pengawas ujian, perwakilan sekolah, petugas lapas dan polisi menjaga pelaksanaan UN ini.
"Semua peserta UN di sini merupakan tersangka kasus pengeroyokan santri Darul Ulum. Mereka kami berikan fasilitas untuk mengikuti UN agar bisa lulus sekolah," kata Pelaksana Harian (Plh) Kalapas Jombang, Pamudji kepada wartawan.
Pamudji menjelaskan, sejak 2 hari yang lalu, pihaknya memisahkan keempat pelajar dari penghuni lapas lainnya. Perlakuan khusus itu untuk memberikan kesempatan kepada para Siswa SMA DU 3 itu agar bisa belajar dengan tenang.
"Sebelumnya kami sudah menghubungi pihak keluarganya untuk mengirim buku pelajaran yang digunakan UN. Supaya mereka bisa belajar untuk persiapan UN supaya lulus ujian," ujarnya.
Abullah Muzakka Yahya (15) santri asal Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember tewas dikeroyok oleh 13 santri di Ponpes DU Jombang, Sabtu (27/2). Polisi menangkap semua pelaku pengeroyokan tersebut sehari setelah kejadian. 12 pelaku merupakan santri Ponpes DU, sementara 1 pelaku lainnya berasal dari Ponpes lain di Kabupaten Jombang.
(fat/fat)











































