Lagi, Ribuan Unggas di Lamongan Mati Mendadak

Lagi, Ribuan Unggas di Lamongan Mati Mendadak

Eko Sudjarwo - detikNews
Kamis, 31 Mar 2016 16:04 WIB
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Peternak unggas di Desa Tugu, Kecamatan Mantub, Lamongan, meradang. Pasalnya, ribuan unggas jenis ayam potong mati mendadak. Dugaan sementara, unggas ini terjangkit virus flu burung (H5N1).

Salah seorang perawat peternakan ayam di Mantup, Ahmad Riyanto mengatakan, sampai dengan hari ini ada seribu ekor yang mati. Ditanya apakah ayam-ayam terkena virus flu burung, Riyanto belum bisa memastikan. Ppeternak hanya bisa pasrah dengan kondisi ini. Mereka memilih menjual lebih dini ayam potong yang masih hidup.

"Matinya mendadak dan mata ayam biru, lemas dan kotorannya putih," kata Riyanto kepada wartawan di lokasi, Kamis (31/3/2016).

Merebaknya kasus ini berimbas harga penjualan ayam. Harga ayam yang belum waktu panen, turun cukup jauh. Namun, peternak lebih memilih menjual lebih dini untuk menghindari kerugian yang jauh lebih besar.

"Kerugian di taksir 70 persen. Kalau dihitung uang bisa sampai Rp 90 juta," sahut sang pemilik peternakan, Edi Santoso.

Edi berharap, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lamongan melakukan tindakan. "Sangat mengharapkan tindak lanjut dan membantu peternak, bagaimana solusinya selama ini belum ada tindak lanjut dari dinas peternakan," keluhnya.

Edi menambahkan, kondisi ternak yang mati mendadak ini sudah berlangsung hampir 1 pekan ini. Ia membenarkan unggas peliharaannya mati mendadak secara berurutan pasca gerhana matahari lalu. "Tiap hari ada yang mati, 50 ekor, terakhir-terakhir ini 20 ekor per-hari mati," ungkapnya.

Sementara peternak ayam lainnya yang berada di Kecamatan Mantup, Irfandi menjelaskan, dari 3.600 ekor ayam potong yang dipelihara, hingga saat ini terhitung sudah mencapai ratusan ekor ayam potong peliharaannya yang mati mendadak secara bertahap. "Total sampai sekarang sudah 600 ekor lebih yang mati," ungkapnya.

Melihat ayam potongnya yang baru berumur 28 hari mati mendadak, Irfandi segera memisahkan dengan ayam yang masih sehat. Harapannya ayam yang sehat tidak tertular. Akibat banyaknya kematian ayam potong yang cukup banyak tersebut, Irfandi mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. "Rugi banyak, saya rugi sekitar Rp 21 juta," bebernya. (fat/fat)
Berita Terkait