Lantaran tidak terima Moch. Geng Wahyudi, meminta pertanggung jawaban pihak sekolah.
Menurut Geng, sikap oknum guru belakangan diketahui adalah tenaga pengajar kesenian di sekolah favorit. Geng langsung meminta bertemu dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kepanjen atas kejadian yang menimpa putranya M. Prawira duduk di kelas X.
Namun, karena orang yang dicari tengah tidak berada di tempat, Geng akhirnya ditemui Waka Humas SMA Negeri 1 Kepanjen Lukman Huri, Selasa (29/3/2019).
"Dimana kepala sekolahnya, saya datang ingin meminta penjelasan atas apa yang dialami putra saya," ucap Geng depan ruang guru.
Diceritakan Geng, lemparan sepatu dilakukan Ari, oknum guru kesenian hingga dua kali. Alasannya, korban dipandang kurang keras dalam belajar olah vokal.
"Menurut cerita anak saya, lemparan sepatu pertama sempat ditangkis. Lalu dilempar lagi yang kedua dan kena bagian kaki," cerita Geng kepada wartawan usai melabrak SMA Negeri 1 Kepanjen.
Geng mengaku, sempat menanyakan permasalahan yang sebenarnya terjadi kepada anaknya. Kakaknya, juga alumni SMA Negeri 1 Kepanjen mendengar cerita itu, mencoba menanyakan kepada guru di sekolah, kenapa sampai terjadi.
"Kebetulan kakak Prawira, anak saya kan juga alumni. Sempat menanyakan pada guru BP Bu Kastiyah. Dan dibilang jika anak saya cukup baik dan tidak ada permasalahan apapun," aku Geng.
Diungkapkan, jika malam harinya, pelaku oknum guru kesenian sempat menghubungi putranya. Dengan mengatakan ingin meminta maaf langsung. Tetapi tak berlangsung lama, istri Ari juga guru di sekolah tersebut yang bernama Rini Astuti balik menghubungi dan memarahi putranya.
Rini dengan nada kasar, justru menolak minta maaf. Rini yang juga guru kesenian di SMUN 1 Kepanjen, malah merendahkan dan melecehkan martabat keluarga korban. Inilah membuat Geng naik pitam hingga melabrak SMA Negeri 1 Kepanjen.
"Salah anak saya apa, kok sampai dibilang bejat. Kok sampai separah itu seorang guru bersikap kasar dan tidak mendidik. Saya melihat ada sentimen pribadi yang dilakukan dua guru seni ini kepada saya sekeluarga. Mereka sebenarnya guru seni atau seni bela diri," sesal Geng dengan nada tinggi.
Usai menyampaikan keluhannya, Geng meninggalkan SMA Negeri 1 Kepanjen dengan meminta kedua oknum guru segera meminta maaf, jika tidak Geng tak segan membawanya ke jalur hukum.
Menanggapi sikap dua guru kesenian dikeluhkan wali murid, Waka Humas SMA Negeri 1 Kepanjen Lukman Huri berjanji akan menyampaikan permasalahan tersebut pada kepala sekolah.
"Setelah ini akan kita rapatkan dengan kasek dan guru-guru. Karena kami melihat siswa selama ini juga bersikap baik, tidak pernah bermasalah," tutupnya terpisah. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini