Limbah Kerang Masih Jadi Masalah di Pesisir Bulak, Ini Kata Risma

Limbah Kerang Masih Jadi Masalah di Pesisir Bulak, Ini Kata Risma

Rois Jajeli - detikNews
Sabtu, 26 Mar 2016 20:25 WIB
Foto: Budi Sugiharto
Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini menaruh perhatian besar terhadap perkembangan kampung nelayan di pesisir Kecamatan Bulak menjadi destintasi wisata baru di Kota Pahlawan. Namun, masih ditemukannya limbah kerang di kawasan tersebut. Ini Kata Risma soal limbah kerang.

"Sebetulnya ada nilai tambah dari kerang," kata Tri Rismaharini di Balaikota Surabaya, Sabtu (26/3/2016).

Walikota perempuan pertama di Surabaya saat ditanya tentang limbah kerang, katanya limbah kerang tersebut memiliki nilai jual jika dipoles lagi. Ia mencontohkan lapisan di jam tangan dibawah jarum itu bahan bakunya dari kerang.

Pemkot Surabaya ingin memberikan pelatihan bagi masyarakatnya tentang pemanfaatan limbah kerang memiliki nilai ekonomis. Limbah kerang juga dinilai tidak perlu dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo.

"Ndak (tidak perlu dibuang ke TPA). Itu bisa bermanfaat kok. Cuma kita harus mengajari mereka. Ini masih kita ajari. Yang penting mindset warga berubah," ujarnya.

Mengenai limbah kerang yang 'mengotori' pesisir pantai di Bulak, kata Risma, pantai terlihat kotor karena sampah, bukan karena limbah kerang.

"Kotornya itu dari sampah. Kalau dari kerang ndak popo (tidak apa-apa). Justru pasir putih itu kan dari kerang. Kerang itu dasarnya dari laut. Itu kalau benar-benar mengelolanya, bisa-bisa justru semakin jernih," jelasnya. (roi/bdh)
Berita Terkait