"Untuk stock (pupuk urea) selama tiga bulan di Jawa Timur, tidak perlu dikhawatirkan. Stock yang tersedia sekitar 190 ribu ton," kata Manajer Penjualan PSO 1 PT Pupuk Kaltim wilayah Jatim, Bali, NTB, NTT dan Papua di sela media dan distributor gathering di Surabaya, Selasa (15/3/2016).
Muhammad Yusri menerangkan, dari 38 kabupaten dan kota se Jawa Timur, wilayah pemasaran Pupuk Kaltim ada di 28 daerah (kecuali Kabupaten Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Madiun, Ngawi dan Kabupaten Magetan).
Katanya, stock untuk musim tanam nanti di 28 daerah di Jatim, dipastikan aman.
"Ini terus dikirim dari pabrik kita di Bontan," ujarnya.
"Tiap bulan mendapatkan pasokan dari pabrik kita di Bontang dua kontainer atau sekitar 80 ribu ton. Jadi tidak akan kehabisan," jelasnya.
Kebutuhan urea bersubsidi secara nasional sebanyak 4,1 juta ton per tahun. Sedangkan wilayah Jawa Timur, kebutuhannya sebesar 1.058.940 ton.
Dari jumlah kebutuhan di Jatim, PT Pupuk Kaltim memasok sekitar 89 persen. Sisanya dipenuhi oleh Petrokimia Gresik.
Namun, pada Januari dan Februari, serapan urea subsidi di Jatim tak mencapai 100 persen. Hanya berkisar antara 85-88 persen.
"Ada beberapa faktor penyerapannya tidak maksimal seperti, banyaknya daerah yang terkena musibah banjir, dan cuaca yang tidak menentu. Jadi petani ini berhati-hati," terangnya.
Sementara itu, Manajer Pemasaran PT Pupuk Kaltim wilayah Jawa Timur Sugiyono menambahkan, Rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) sangat penting dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi.
Sayangnya, ada beberapa daerah di Jatim seperti Pasuruan, Batu, Malang, Bangkalan, Situbondo, belum mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) atau peraturan walikota (Perwali).
"Tapi secara umum (distribusi pupuk bersubsidi) di Jawa Timur lebih bagus dibandingkan daerah lain," tandasnya. (roi/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini