Cinta, Balita Pengidap Tumor Perut Banyuwangi Dirujuk ke RSSA Malang

Banyuwangi - Komitmen Pemkab Banyuwangi membantu Cinta Eka Rohmana, balita berusia 15 bulan asal Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo yang diagnosa mengidap tumor perut Cavum Abdomen, berupa cyste, dilakukan oleh RSUD Genteng.

Hari ini, Selasa (15/3/2016) balita ini akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Cinta dirujuk ke RSSA Malang menggunakan  ambulance 118 milik RSUD Genteng. Selama perjalanan ini, Cinta didampingi tenaga medis RSUD Genteng bersama keluarga yang merawatnya.

Pertimbangan rujukan Cinta ke RSSA Malang ini setelah ada keputusan dari musyawarah bersama keluarga pasien. Keluarga sepakat meminta pasien Cinta dirujuk ke Malang, karena di sana ada saudara yang menyediakan tempat menginap selama pengobatan.  

Selain itu, pasien harus segera mendapat penanganan cepat dan tepat. Sedangkan RSU dr Soetomo Surabaya tidak bisa segera menangani lantaran pelayanan pasien BPJS di rumah sakit pemerintah ini harus mengantre dulu.

"Saat ini, daftar tunggu di RSUD Dr Soetomo tinggi. Dari dua alasan itulah kami merujuk Cinta ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Itu hasil konsultasi antara pihak keluarga dan dokter ahli bedah kami, dokter Ali Mansur SpB," kata Direktur RSUD Genteng, dr Indah Lestari kepada wartawan.

Sebelum dirujuk ke Malang, imbuh dr Indah, Cinta telah dirawat di Puskesmas Purwoharjo mulai Senin pagi. Selama di puskesmas ini, aparat kecamatan berupaya melengkapi berkas pasien Cinta agar bisa segera dirujuk ke rumah sakit lanjutan.

"Pada Senin malam Cinta dipindah ke sini, dan siang tadi kami siapkan Cinta untuk dirujuk ke Malang," ujar dr Indah.

Selama di RSUD Genteng, pasien Cinta langsung mendapatkan pelayanan dari rumah sakit. Mulai pemeriksaan dokter, Ultrasonografi (USG) dan Laboratorium. Cinta sendiri, sebelumnya oernah mendapatkan perawatan dr RSUD genteeng pada awal Maret lalu.

"Untuk biaya pengobatan ini, mulai dari RSUD Genteng dan selama di RSSA Malang, semua akan ditanggung BPJS. Termasuk akomadasi dan transportasi keluarga akan diurus pemerintah," pungkas dr Indah. (fat/fat)