Pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo ini meminta kepada Pemkot Mojokerto agar melibatkan ulama untuk membina para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang disinyalir masih beroperasi di Balong Cangkring.
Hal itu dikatakan Soekarwo saat menghadiri seri pertama Liga Perkutut Indonesia (LPI) di Gelora A Yani Kota Mojokerto, Minggu (13/3/2016). Menurut dia, Pemprov Jatim memiliki konsep khusus untuk menertibkan lokalisasi yang mengedepankan asas kemanusian.
Konsep yang digagas tahun 2010 itu melibatkan polisi, pemda, dan Majelis Ulama Indonesia. Salah satu upaya yang manusiawi tersebut adalah dengan membentuk ikatan da'i lokalisai (Ideal) yang terdiri dari para ulama lokal.
"Ideal kami training agar tidak sedikit-sedikit mengklaim haram, sedikit-sedikit neraka, harus dibakar tempatnya. Jangan! Mereka bukan orang-orangan, mereka orang beneran yang harus disadarkan," kata Pakde Karwo.
Pakde Karwo berharap, Pemkot Mojokerto juga mengadopsi konsep tersebut untuk menertibkan prostitusi di Balong Cangkring. Nantinya Ideal yang betugas untuk melakukan pendekatan dan membina para WTS secara spiritual agar mereka sadar.
"Ini FPI sampai masuk. Saya minta Jangan lah seperti yang kemarin itu, serahkan ke walikota sama polisi. Karena walikota programnya 29 Mei. Maka Ideal ini yang kemudian mendekati," ujarnya.
Gabungan ormas Islam yang terdiri dari FPI dan Ta'jul Muslimin Mojokerto melakukan sweeping ke kawasan Balong Cangkring yang disinyalir masih ada praktik prostitusi, pada Selasa (8/3) siang.
Aksi ratusan massa ormas Islam itu dihadang ratusan warga Balong Cangkring sehingga tak sampai terlaksana. Namun, aksi tersebut berujung ricuh. Seorang pria menjadi bulan-bulanan massa ormas Islam.
Kendati begitu, Pakde Karwo mengapresiasi rencana Pemkot Mojokerto yang akan memberikan kompensasi bagi para PSK dan warga yang terdampak penertiban prostitusi di Balong Cangkring.
"Mereka dilatih, diberi sangu untuk hidupnya secara terbatas. Mau jualan apa, mau ini. Konsepnya sangat manusiawi," pungkasnya.
Pemkot Mojokerto berupaya untuk menertibkan prostitusi di Yayasan Majapahit di kawasan Balong Cangkring, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Pemerintah menargetkan yayasan tersebut bersih dari prostitusi paling lambat 29 Mei 2016.
Yayasan Majapahit di Balong Cangkring didirikan oleh almarhum Soewono Blong tahun 1969 silam. Yayasan ini menampung dan membina para penyandang tuna sosial. Termasuk juga para WTS.
Pada awal berdirinya dulu, yayasan ini membina sekitar 300 PSK. Seiring berjalannya waktu, jumlah PSK yang bertahan sekitar 60 orang. Pengurus yayasan mengklaim sejak 8 Februari lalu, puluhan PSK telah pulang ke rumah masing-masing.
(ugik/ugik)