.webp)
Namun tak sekedar mengejar estetika, pemasangan tempat sampah baru ini juga untuk mendorong agar warga tumbuh kedisiplinan dengan cara membuang sampah yang dipilah sesuai tempat yang telah ditentukan.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya Chalid Buchari, jika sarana kebersihan tidak diperbaruhi akan berdampak pada kepedulian warga dan berimbas kecantikan kota berkurang.
"Kalau memberikan sarana prasarana bagus dan mempercantik pedestrian, masyarakat makin care, memiliki dan menjaga lingkungannya," katanya saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/3/2016).
Tak hanya itu, di badan tempat sampah yang konon diimpor itu juga terdapat tulisan berbahasa inggris recyclable dan not recyclable untuk memudahkan pemilahan sampah.
"Sampah yang bisa diurai tentu dibedakan tempatnya dengan yang tidak bisa diurai, warga harus juga disiplin. Jangan mencampur adukkan," katanya.
Saat ini kata Chalid, masih ada 40 tempat sampah baru yang sementara sudah terpasang di sejumlah ruas jalan protokol dan sekitar Balai Kota Surabaya
Chalid juga mengungkapkan alasan lain penggantian tempat sampah.
"Selain mempercantik Kota Surabaya. Kita juga update atau ngikuti tren," ungkapnya.
Tempat sampah yang berwarna abu-abu itu dilengkapi dengan asbak diatasnya dengan kaki kaki dicat hitam sehingga tampak kokoh serta makin mempercantik pedestrian.
Selain sekitaran Balai Kota Surabaya, tempat sampah yang desainnya keren tersebut juga sudah terlihat di pedestrian di Jalan Pemuda maupun di Jalan Panglima Sudirman.
(ze/ugik)
