"Kuota 92.187 untuk calon mahasiswa ini dari jalur SPAN PTKIN 57.181 dan UM PTKIN sebanyak 35.006," kata Ketua panitia Seleksi Penerimaan Akademik Nasional (SPAN) PTKIN Prod Dr Abdul A'la di sela acara sosialisasi SPAN dan Ujian masuk (UM) PTKIN di Surabaya, Jumat (11/3/2016).
SPAN PTKIN resmi dibuka sejak 9 Maret dan berakhir pada 30 Maret 2016. Hingga hari ini secara nasional sudah ada sekitar 5.000 pendaftar se Indonesia. Sedangkan UM PTKIN, pendaftarannya dimulai 1 Mei sampai 3 Juni 2016.
"Tahun ini program studi yang ditawarkan ada 1.027 dan tersebar di 55 PTKIN terdiri dari 11 universitas Islam negeri (UIN), 26 IAIN, dan 18 STAIN," terangnya.
Penilaian jalur SPAN PTKIN berdasarkan hasil penelusuruan prestasi dan portofolio akademik. Sesuai kebijakan, minimal 50 persen kuota daya tampung setiap prodi di PTKIN dengan ketentuan sekolah yang memiliki akreditasi A mendapatkan 75 persen terbaik di sekolahnya. Akreditasi B mendapatkan 50 persen. Akreditasi C mendapatkan 20 persen dan akreditasi lainnya disiapkan 10 persen.
"Sekolah yang sudah mengisi sebanyak 2.700 sekolah secara nasional," terangnya.
A'la yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, menyediakan kuota sebanyak 4.410 mahasiswa yang diperebutkan pada berbagai jalur seleksi masuk.
Rincian kuotanya, jalur SPAN PTKIN sebanyak 1.278 kursi, UM PTKIN sebanyak 767 kursi, SNMPTN 634 kursi, SBMPTN 476 kursi, dan seleksi mandiri sebanyak 987 kursi.
Prodi yang ditawarkan UINSA sebanyak 42 prodi melalui jalur SPAN dan UM PYKIN sebanyak 25 prodi dan SBMPTN-SNMPTN 17 prodi.
"Tahun sebelumya kuotanya 3.500-an. Tahun ini meningkat menjadi 4.140 mahasiswa. Walaupun ada gedung baru, kami tidak bisa menampung banyak, karena asrama mahasiswa belum bisa menampung. Jadi kami betul-betul sangat berhati-hati," jelas A'la. (roi/iwd)











































