"Kantor pos bisa menjadi tempat mendisplay produk bapak ibu sekalian. Tapi ada syaratnya," ujar Gilarsi Wahju Setijono saat memberikan sambutan di acara acara penandatangan nota kesepahaman antara Dinas Koperasi UMKM Pemprov Jatim dengan PT Pos Indonesia, di kantor Diskop UMKM, Jalan Juanda, Sidoarjo, Kamis (10/3/2016).
Dirut PT Pos Indonesia (Persero) ini menerangkan, ada 3 syarat bagi UMKM yang ingin produknya ditampilkan di gerai Pos Indonesia. Pertama, produknya harus berkualitas. Kedua, ready time yang bisa dibutuhkan sewaktu-waktu. Ketiga, harganya terjangkau.
"Dan dibungkus dengan senyuman. Bisa nggak bapak ibu mendisplay produk dengan persyaratan tadi," tanyanya, yang langsung dijawab berani oleh perwakilan pengusaha UMKM.
Ada sekitar 4.500 kantor pos yang akan menambah layanan menjadi corner bagi produk UMKM. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 600 lebih kantor pos yang tersebar dari perkotaan hingga pelosok pedesaan.
Pria yang pernah menjabat sebagai CEO sebuah perusahaan busana muslim PT Shafira Corporation Enterprise ini menambahkan, dalam waktu dekat akan memberikan layanan market place online.
"Layananan online ini khusus untuk UMKM. Produk ini bisa diakses siapapun. Nanti petugas Pos yang mengantar dan menagihnya. Produknya bisa dikirim ke Sorong Papua. Nanti pembayarannya disini oleh Pos," jelasnya.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, inovasi tersebut perlu didukung, untuk memberikan daya saing bagi UMKM menghadapi pasar dan masyarakat ekonomi Asean (MEA).
"Saya ingin ini (layanan dari PT Pos Indonesia) dengan baik. Ini kesempatan langka terutama mengatasi produk asing," katanya.
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini menambahkan, PT Pos Indonesia bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM ini patut disyukuri.
"Kita ingin akses UMKM makin melebar dan makin meluas. PT Pos punya jaringan luar biasa dalam mendukung UMKM," tandasnya. (roi/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini