Wali Kota Mas'ud Yunus menegaskan, paling lambat 29 Mei nanti prostitusi harus dibersihkan dari BC. Mas'ud menegaskan, pemerintah tidak berencana menutup Yayasan Majapahit. Menurut dia, pemerintah hanya sedang menertibkan praktik prostitusi di dalam Lingkungan Balong Cangkring.
"Yang akan kami tertibkan prostitusinya. Sebab itu bertentangan dengan perda, perwali dan undang-undang. Kami ingin mengangkat harkat dan martabat Yayasan Majapahit yang selama ini membina penyandang tuna sosial," kata Mas'ud kepada wartawan, Selasa (8/3/2016).
Mas'ud menjelaskan, tetkait upaya penertiban itu, pihaknya sudah membentuk tim terdiri dari unsur Satpol PP, Polisi dan TNI. Posko pemantauan juga sudah didirikan di Lingkungan Balong Cangkring.
"Posko di sana untuk memastikan bahwa tak ada lagi prostitusi di Yayasan Majapahit," ujarnya.
Tak sekedar menertibkan, lanjut Mas'ud, pihaknya juga akan meminta bantuan Kementerian Sosial untuk memberikan uang kompensasi bagi para wanita tuna susila (WTS) yang ada di BC.
Menurut dia, setiap WTS jika diperlukan akan mendapatkan uang makan selama 3 bulan Rp 300.000 per bulan, uang pemulangan Rp 250.000, uang pelatihan Rp 2 juta, serta uang modal Rp 3 juta.
"Nanti termasuk warga yang terdampak juga kami beri kompensasi. Namun, itu jika diperlukan. Target kami sebelum Bulan Ramadhan sudah bersih," tandasnya.
Yayasan Majapahit didirikan almarhum Soewono Blong tahun 1969. Saat itu, sekitar 300 WTS ditampung dan dibina di yayasan ini. Seiring berjalannya waktu, saat ini jumlah WTS hanya 60 orang. Sementara Yayasan di Lingkungan Balong Cangkring itu kini dihuni sekitar 700 keluarga. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini