Sejak awal aksi unjuk rasa berlangsung memanas. Ratusan massa dari gabungan ormas Islam dihadang ratusan warga di Jembatan Balong Cangkring. Kedua kubu sudah siap saling menyerang.
Beruntung, puluhan anggota polisi yang berjaga di lokasi berhasil meredam aksi ormas Islam. Setelah bernegosisasi, massa ormas Islam memutuskan melanjutkan aksi ke kantor Pemkot Mojokerto.
Namun, saat massa turun dari jembatan ke Jalan Prapanca, kericuhan terjadi. Massa ormas Islam mengamuk dan menukuli seorang pria yang disebut sebagai provokator. Tak pelak, pria bertubuh tambun dengan tato di lengannya itu dipukuli massa dengan tangan kosong dan tongkat bendera.
"Pak polisi tangkap provokator," teriak massa yang beringas.
Sejumlah polisi yang sejak awal menjaga unjuk rasa melerai keributan tersebut. Pria yang menjadi bulan-bulanan massa segera diamankan ke perkampungan warga. Sementara ratusan ormas Islam kembali melanjutkan aksi ke kantor Pemkot Mojokerto.
Aksi unjuk rasa ormas Islam ini terkait wacana penertiban praktik prostitusi, perjudian, dan miras di Yayasan Majapahit oleh Pemkot Mojokerto. Massa sedianya akan melakukan sweeping untuk memastikan bahwa prostitusi sudah tak ada lagi di Balong Cangkring. (fat/fat)