Ketika Risma Marah Mendapati Pelajar Masih Berseragam Nongkrong di Kafe

Ketika Risma Marah Mendapati Pelajar Masih Berseragam Nongkrong di Kafe

Zainal Effendi - detikNews
Rabu, 02 Mar 2016 23:07 WIB
Foto: Zainal Effendi
Surabaya - Wali Kota Tri Rismaharini kembali marah besar di Kantor Satpol PP Kota Surabaya. Risma mengancam belasan pelajar yang tertangkap saat razia akan dihukum di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Sukolilo.

Belasan pelajar yang 8 diantaranya perempuan dari SMAN di kawasan Margerojo itu kedapatan sedang nongkrong di sebuah kafe Tenggelis, sepulang dari sekolah.

Mereka yang terdiri kelas 10, 11 dan 12 yang masih mengenakan seragam sekolah itu tak berkutik ketika anggota Satpol mendatanginya.

"Ayo sekarang ibu tanya, kalau tertangkap lagi mau diapakan, ayo sekarang jawab. Kalau tertangkap lagi saya minta izin ke bapak ibu, mereka akan saya suruh merawat dan memandikan orang gila di Liponsos," kata Risma pada siswa di Kantor Satpol PP Surabaya, Rabu (2/3/2016) malam.

foto: Zainal Effendi
Risma mengaku cukup kecewa dengan para pelajar yang memilih nongkrong daripada pulang untuk belajar atau membantu orangtuanya.

"Orangtua kalian itu jerih payah banting tulang untuk menyekolahkan demi masa depanmu, tapi apa yang kamu lakukan seperti ini. Kasihan orangtuamu," tegas Risma.

Pernyataan ini membuat para orangtua dan belasan pelajar yang terjaring menangis sesunggukan. "Janji bu," jawab para pelajar saat ditantang untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Tangis haru para orangtua dan belasan pelajar makin menjadi ketika Risma memintanya untuk memohon maaf sambil mencium kaki orangtua masing masing.

Selain itu, Risma meminta pada belasan siswa berjanji pada dirinya dan kedua orangtuanya yang hadir agar nilai di sekolah meningkat dibandingkan sebelumnya.

foto:Zainal Effendi
"Kalian bisa janji tidak nilai kamu lebih baik dari sekarang. Ibu akan kontrol nilai kalian di sekolah, kalau nilai sama atau turun, ibu akan hukum kalian. Janji?" tanya Risma dengan lantang.

Risma meminta Satpol PP untuk giat melakukan penertiban kepada kafe-kafe yang membiarkan anak-anak sekolah masuk dan menikmati rokok buatan atau sisha.

"Cek semua perizinannya, jika melanggar cabut," pinta Risma.

Belasan pelajar tersebut juga menjalani tes urine untuk mengetahui adanya pengaruh narkoba ataupun minuman keras atau tidak.

(ugik/ugik)
Berita Terkait