"Seharusnya ada dua pintu untuk sebuah rumah. Seharusnya ada alternatif jalan menuju ke Madura dari Surabaya. Kalau kami berpendapat tidak bijak menutup penyeberangan Ujung-Kamal," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Jatim Khoiri Soetomo kepada wartawan, Rabu (2/3/2016).
Bukan bermaksud ingin ngotot mempertahankan penyeberangan Ujung-Kamal, kata khoiri, tetapi Jembatan Suramadu terkadang tidak bisa dilewati karena beberapa sebab. Saat Jembatan Suramadu tak bisa digunakan, maka penyeberangan Ujung-Kamal bisa menjadi alternatif.
Menurut Khoiri, ada tiga hal yang membuat Suramadu mungkin tidak bisa dilewati. Pertama adalah operasional yakni macet parah, kedua adalah teknis yakni perawatan dan ketiga adalah faktor alam yakni angin kencang.
"Kalau begitu kejadiannya, tidak mungkin Suramadu tidak diberikan back up," kata Khoiri.
Pihak Gapasdap sebenarnya tidak keberatan jika penyeberangan Ujung-Kamal ditutup. Tetapi jangan sampai penutupan itu diungkit-ungkit lagi dengan rencana akan membukanya lagi. Karena jika sudah ditutup, maka tidak bisa dengan mudah dan serta merta bisa dibuka lagi.
"Kalau sudah ditutup, susah untuk membukanya lagi," tandas Khoiri. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini