Amin mengaku putri pertamanya itu lahir melalui persalinan normal sekitar pukul 05.30 WIB. Sayangnya, bayi perempuan yang belum diberi nama itu harus dirawat di ruangan Pelayanan obstetric dan neonatal emergensi komprehensif (Ponek) RSUD Jombang. Pasalnya, si jabang bayi terlahir dengan berat badan 1.460 gram dan panjang tubuh 42 cm.
Kendati begitu, Amin mengaku bahagia atas lahirnya si buah hati. Terlebih lagi, bayi yang dikandung Lusiana berbulan-bulan lamanya terlahir pada hari spesial. Yakni tanggal 29 Februari 2016 pada tahun kabisat yang hanya ada tiap 4 tahun sekali.
"Saya tidak menyangka akan lahir hari ini. Kalau prediksi dokter lahirnya bulan Maret, jadi tanpa kami rencanakan," kata pria asal Dusun Suwaru, Desa Wringin Pitu, Kecamatan Mojoagung, Jombang kepada wartawan.
Dalam kalender masehi, tanggal 29 Februari hanya tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali. Pada dasarnya, satu tahun syamsiah (berdasarkan revolusi bumi terhadap matahari) terdiri dari 365 hari 5 jam 48 menit dan 45,1814 detik. Jika setiap tahun dihitung genap 365 hari, maka setiap 4 tahun akan kelebihan 1 hari. Untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali diberi 1 hari ekstra, tanggal 29 Februari.
Oleh sebab itu, hari ulang tahun putri pasangan Amin dan Lusiana ini hanya terjadi 4 tahun sekali. Namun, Amin menuturkan, sebagai ayah dia lebih memilih menganut penanggalan Jawa (weton) untuk memperingati hari kelahiran anaknya yang biasa dirayakan dengan tasyakuran.
"Bagi kami sebagai orang tua, semoga kami sekeluarga diberi kesehatan selalu, dan anak saya supaya berbakti kepada orang tua kalau besar nanti," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini