Wahana baru untuk menambah vitalitas dan kebugaran warga itu merupakan hasil dari dana corporate social responsibility (CSR) PT Nikko Steel sebesar Rp 1,5 miliar.
Walikota Malang Moch. Anton mengatakan, Taman Bugar merupakan hasil sinergitas antara pemberi CSR dengan visi Pemerintah Kota Malang.
"Terima kasih kepada para pemberi CSR. Ini mewujudkan para pemberi CSR adalah pejuang yang ikut membuat masyarakat bahagia dan bugar," kata Anton saat meresmikan Taman Bugar.
Menurut Anton, minimnya dukungan APBD, mau tidak mau memaksa Pemkot Malang bisa menggandeng pihak ketiga. Seperti pengusaha yang memang memiliki niat baik untuk masyarakat.
"Selain diharuskan menggunakan APBD dengan baik, pemerintah juga harus berinovasi dengan cara menggali CSR dari perusahaan," tutur Anton.
Orang nomor satu di Kota Malang itu menambahkan agar inovasi itu tidak berhenti sampai disini dan terus berkelanjutan dan sinergi. "Mari kita jaga, mari kita lestarikan, karena mendapatkan bantuan CSR ini tidak gampang. Pemilik PT Nikko Steel ini walau kerja di Jakarta namun beliau adalah orang asli Malang," tambahnya.
Abah Anton biasa akrab disapa turut mengungkapkan, bersamaan dengan peresmian Taman Bugar, turut diresmikan Playground di Taman Alun-Alun. Dirinya berterima kasih kepada PT. Nikko Steel yang memberikan perhatian luar biasa kepada masyarakat Kota Malang.
"Bus pariwisata yang juga merupakan sumbangan dari Nikko Steel juga. Dan satu-satunya di Jawa Timur, dalam perjalanannya, ternyata masyarakat ingin bus wisata itu ditambah," ungkapnya.
Wali Kota juga meminta kepada masyarakat agar bisa membantu kebersihan dan keindahan Taman Merjosari yang sudah syarat dengan fasilitas yang mumpuni. "Saya hanya minta orang Merjosari untuk menjaga," tegasnya.
Terdapat 10 alat fitnes yang saat ini disediakan di Taman Bugar Merjosari ini. Masing-masing 'chest press two seats' 'double swing board' 'bench for two' 'tree waist swivel' 'double sit up board' 'lat pull down two seats' 'air walker' 'bicycle' 'elliptical machine' '4 swivel wheel'.
Warga yang hendak menggunakan fasilitas ini juga diimbau membaca tata tertib yang berada didepan lokasi area. Salah satu poin penting tata tertib itu, yakni alat fitnes tidak diperuntukkan bagi anak di bawah 15 tahun serta membaca petunjuk pemakaian.
"Perlu dijaga bersama-sama, karena ini outdoor. Jika tidak fasilitas ini akan mudah rusak, karena cuaca," tutup Abah Anton. (fat/fat)