Sudah beberapa hari ini, Abu Bakar tak masuk kantor karena sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pria 52 tahun itu menjalani rawat jalan di rumahnya, di Jalan Wijaya Kusuma Situbondo.
"Alhamdulillah, sekarang kondisi saya sudah membaik. Tinggal masa penyembuhan saja. Awal diserang trombosit saya langsung turun, sampai saya tidak kuat naik tangga," kata Kadinkes Situbondo, Abu Bakar Abdi di rumahnya, Rabu (24/2/2016).
Pengamatan detikcom, meski menjalani perawatan di rumah, namun hingga kini jarum infus masih tetap terpasang di salah satu tangan Abu Bakar Abdi. Kondisinya Kadinkes Situbondo itu tampak sudah membaik. Dia bahkan sudah bisa berjalan dan duduk-duduk di ruang tamu.
"Tapi masih harus istirahat total, tidak masuk kantor. Sekarang tinggal menurunkan panas dan menyegarkan badan saja," papar Abu Bakar Abdi.
Abu sendiri mengaku tidak tahu dimana nyamuk aides aigepty menggigit dirinya. Yang pasti, lanjut dia, tidak di lingkungan kantornya Jalan PB Soedirman Situbondo. Sebab, gigitan nyamuk aides aigepty biasanya terjadi antara pukul 09.00 hingga pukul 11.00 WIB.
"Menjelang sakit, jam-jam segitu saya lebih banyak di lapangan. Jadi yang jelas digigitnya pas di lapangan, tapi saya tidak tahu dimana lokasi persisnya," tandas Abu Bakar Abdi.
Sementara penyakit DBD di Situbondo cukup mewabah. Sejak awal Januari 2016 lalu, tercatat sudah terdapat 114 warga yang terserang penyakit tersebut. Tidak hanya balita saja, DBD juga menyerang para remaja dan orang dewasa. Bahkan, 3 di antaranya meninggal dunia.
"Tapi tahun ini Kabupaten Situbondo tidak sampai KLB. Korban meninggalnya terbilang menurun. Tahun 2015 lalu korban meninggal dunia akibat DBD di Situbondo sebanyak 5 orang," pungkas Abu Bakar Abdi. (fat/fat)











































