Menurut Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari, selama ini sampah dari pasar tradisional lumayan menyumbang jumlah sampah di depo pembuangan sementara.
"Kita mulai sosialisasi kepada pedagang pasar untuk melakukan pemilahan sampah dan ikut menjaga kebersihan pasar dengan tidak sembarangan membuang sampah. Sehingga pasar tidak terlihat kotor dan kumuh khususnya pasar basah," kata Chalid saat dihubungi detikcom, Rabu (24/2/2016).
Chalid mengaku, sosialisasi sampah pasar baru dilakukan dua hari lalu dengan mengunjungi pasar pasar tradisional di Surabaya. "Dengan adanya peran langsung dari pedagang, kami yakin sampah di TPA Benowo akan berkurang," imbuh Chalid.
Selain masalah sampah pasar, pihaknya juga sosialisasi nol plastik atau tidak menggunakan kantung plastik pada pedagang di pasar tradisional.
"Kita juga sosialisasikan diet plastik atau tidak menggunakan kantung plastik di pasar tradisional," ujarnya.
Pagi ini, giliran pedagang Pasar Tradisional Karang Menjangan mendapatkan sosialisasi. Lurah Mojo, Maria Agustin ikut langsung mendukung penuh program baru DKP.
"Ini sangat bagus, karena selama ini kan kita tahu pasar tradisional terlihat kotor. Dengan program ini kita berharap pedagang bisa memberikan kontribusi menjaga kebersihan dengan memilah sampah yang secara tidak langsung bisa mengurangi sampah," ujar Maria. (ze/fat)











































