.webp)
Selain bidang pemberdayaan masyarakat untuk menggairahkan perekonomian, pemkot juga menggali potensi seni warga terdampak alih fungsi lokalisasi Dolly. Menurut Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo, upaya tersebut sebagai bentuk bentuk keseriusan pemerintah terus menggali potensi warga di semua bidang.
"Ini sebuah bentuk tanggungjawab kami menggali dan menyalurkan potensi warga untuk dikembangkan," katanya saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/2/2016).
Selain meresmikan kampung mural Dolly, rencananya wali kota perempuan pertama dalam sejarah perimtahan Kota Surabaya juga akan mengunjungi workshop Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya dan akan memberikan motivasi serta model seppatu yang lagi ngetrend.
Camat Sawahan M Yunus juga berencana akan mengajak Wali Kota Risma berkeliling ke beberapa kelompok usaha warga yang sebelumnya mengalami keterpurukan pasca alih fungsi lokalisasi.
"Akan kami tunjukkan jika eks lokalisasi sudah bangkit," ujarnya saat dihubungi.
Eks Dolly saat ini menjadi isu yang fenomenal. Setelah ditutup, warga terdampak yang sebelumnya menggantungkan hidup dari lembah hitam itu mulai bisa berkarya. Salah
satu yang mendadak menjadi buah bibir adalah industri sepatu kulit.
Risma maupun wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana pun saat dilantik pada Rabu 17 Februari 2016 telah menunjukkan kepeduliannya terhadap kreasi warga eks lokalisasi
Dolly. Sepatu kulit putih yang dikenakan dibeli dari kelompok usaha masyarakat eks lokalisasi tersebut.
Risma mengaku juga nyaman mengenakan sepatu yang harganya Rp 400 ribuan itu. "Enak kok, nyaman," kata Risma saat itu. Tak hanya Risma, pejabat Pemkot Surabaya juga telah ramai-ramai membeli sepatu kulit dari eks lokalisasi Dolly.
Kabag Humas Kota Surabaya M Fikser mengatakan, wali kota juga akan meluncurkan klub sepak bola di saat peresmian Kampung Wisata Dolly. "Ibu Risma juga meluncurkan klub sepak bola U 12 dan U15," katanya. (ze/ugik)
