Pertemuan antara warga terdampak dengan JOB PPEJ, SKK Migas Jabanusa, Wakil DPRD Bojonegoro serta polisi belum juga ada titik temu hingga Jumat (5/2) malam pukul 22.30 WIB. Warga masih ngotot meminta uang sebesar Rp 700 ribu per KK. Namun karena aturan dan kondisi harga minyak yang terjun bebas saat ini, membuat JOB PPEJ tidak bisa mengabulkan keinginan warga.
Penawaran ganti rugi yang diberikan dari operator lapangan minyak Sukowati untuk 700 KK warga Desa Sambiroto hanya mampu Rp 300 juta.
"Kita maksimal hanya bisa memberikan Rp 300 juta, ini yang terakhir, meski harus taruhan jabatan saya," kata Junizar Field, Manager JOB PPEJ.
Dari pantauan detikcom, massa yang sudah tak sabar menanti hasil pertemuan berkali-kali teriak sambil membawa poster. Karena sudah larut malam, kesepakatan yang belum diamini warga ini akhirnya terpaksa disampaikan ke warga.
Massa yang kecewa memprotes keputusan tersebut, banyak yang pulang. Petugas keamanan baik TNI dan polisi langsung disiagakan di sekitar balai desa dan ruang pertemuan, mengantisipasi kerusuhan.
"Mari kita saling menjaga diri dan ego. Jangan memaksakan kehendak karena semua ada mekanisme dan aturan yang harus dilalui. Jika warga masih tidak terima dengan ganti rugi ini silahkan menyampaikan ke RT maupun kades," tegas Sukur Priyanto, Wakil DPRD Bojongeoro di hadapan ratusan warga Desa Sambiroto. (fat/fat)











































