Paguyuban Ternak Blitar Tuntut Menpan Mundur

Blitar - Ratusan peternak unggas yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Unggas Blitar menggelar demo menuntut turunnya harga jagung, di depan kantor pemkab setempat.

Dalam orasinya, massa dari seluruh wilayah di Kabupaten Blitar, membawa kandang berisi ayam dengan 8 truk. "Menpan mundur saja kalau tidak bisa turunkan harga jagung," teruak Koordinator Aksi, Sukarman di lokasi, Senin (1/2/2016).

Informasi dari Hardiono, peternak asal Kec Ponggok, harga jagung di Blitar Rp 7ribu per kg, namun barangnya tidak ada. "Sudah 3 bulan tidak ada jagung, terpaksa unggas kami kasih pakan karak (nasi aking) dan beras murahan," papar Hardiono saat ditemui detikcom.

Sementara dari data paguyuban peternak, saat ini ada 40 juta ayam petelor yang dipelihara peternak di wilayah Blitar, Kediri dan Tulungagung. Dengan komposisi pakan 50 kg konsentrat, 70 kg jagung dan 35 kg dedak, setiap ekor ayam membutuhkan 120 gr pakan per hari.

Dengan harga jagung saat ini Rp 7 ribu /kg maka harga pakan campur menjadi naik Rp 6.500/kg. Ini otomatis menaikkan harga telor menjadi Rp 20rb/kg, itupun peternak tidak bisa mengambil untung sebanding.

Namun jika harga jagung bisa turun menjadi sekitar Rp 4 ribu/kg, maka harga pakan campur bisa turun menjadi Rp 4.800/kg. Sehingga peternak bisa untung dengan menjual telor Rp 17ribu/kg.

Massa menuntut negara segera import jagung dengan harga Rp 3.500-4.000/kg. Import juga harus dipercepat bulan Februari ini karena masa panen akan jatuh pada bulan Maret mendatang.

Akibat aksi demo ini, jalur utama lalin dari Kota Blitar menuju Kediri macet total. 1 SSK Polresta Blitar mengamankan jalannya aksi dan menertibkan arus lalu lintas. (fat/fat)