.webp)
AC yang diberhentikan tidak hormat dari jabatan sebagai sekretaris desa pada tahun 2013 ini tidak masuk dalam rombongan warga eks Gafatar yang dipulangkan pemerintah ke Surabaya.
"AC tidak ikut rombongan pulang ke Asrama Transito, saya cari tidak ada," kata Kepala Desa Kureksari Trisnadi kepada detikcom, Kamis (28/1/2016).
Menurut Trisnadi, AC berdasarkan pengakuan warga Gafatar dari desanya adalah gubernur Gafatar untuk wilayah Indonesia timur. AC yang baru saja bercerai dengan istrinya belum lama ini dikabarkan pergi ke Kalimantan sejak 2013.
"Setelah saya berhentikan tidak hormat, dia pergi," kata Trisnadi.
Menurut kepala desa jebolan Stikosa-AWS ini, AC juga pernah ditangkap aparat keamanan pada Tahun 2007 dengan tudingan penistaan agama. "Pernah ditangkap 2007," katanya.
Trisnadi mengakui warganya yang bergabung ke Gafatar terdapat 30 jiwa. Dan pihaknya dan warga sudah pertemuan untuk bisa menerima kembali. "Saat ini separuh sudah pulang ke desa kami," katanya.
Namun, Trisnadi menegaskan bahwa warga menyatakan penolakannya untuk AC jika pulang ke desanya. "Warga menolak," tegas Trisnadi yang dikenal dekat dengan Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa ini.
Keterangan Trisnadi ini berbeda dengan informasi yang disampaikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menyatakan ada sekitar 11 orang yang masih dimintai keterangan di Asrama Transito.
Gus Ipul menyebut di antara 11 orang itu adalah salah seorang warga Sidoarjo yang menjadi gubernur di Gafatar.
Artinya, jika SC tidak masuk dalam 11 orang itu maka tentunya ada tokoh lain asal Sidoarjo yang juga menjadi gubernur di Gafatar. Informasi yang dihimpun detikcom, nama yang masuk diantara 11 orang itu salah satunya pria berinisial SP yang menjabat Gubernur (Gafatar) Jawa Timur dan SJ sebagai sekretaris. (gik/trw)
