Bekas Kantor BKPPM Surabaya Disiapkan Tampung eks Anggota Gafatar

Bekas Kantor BKPPM Surabaya Disiapkan Tampung eks Anggota Gafatar

Imam Wahyudiyanta - detikNews
Rabu, 27 Jan 2016 13:11 WIB
Foto: Imam Wahyudiyanta
Surabaya - Selain Asrama Transito, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan tempat lain untuk menampung eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Overload menjadi sebab Pemkot Surabaya menyiapkan tempat penampungan lain.

Bekas Kantor Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) Surabaya adalah tempat yang sudah dipersiapkan. Bangunan di Jalan Kasuari 1 itu akan menampung tambahan eks anggota Gafatar yang dikabarkan akan masuk ke Surabaya.

"Saya mendapat perintah untuk menyiapkan kantor ini sebagai tempat penampungan eks anggota Gafatar. Kabarnya akan datang lagi banyak lewat kapal hari ini," ujar Firman, koordinator lapangan BKPPM Surabaya kepada wartawan di lokasi, Rabu (27/1/2016).

Dari pengamatan detikcom, kantor yang juga pernah digunakan untuk Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya itu sedang dibersihkan. Sejumlah anggota linmas Surabaya terlihat tengah menyapu dan mengepel lantai kantor tersebut. Yang lain tengah membersihkan kaca jendela.

Firman mengatakan, dari keseluruhan bangunan seluas 1.630 meter persegi tersebut, untuk sementara yang akan digunakan adalah bangunan utama yang ada di bagian tengah. Sementara sayap bangunan yang ada di bagian kanan akan digunakan untuk cadangan.

"Bangunan sayap ini juga tengah diperbaiki. Atapnya ada yang bocor tertimpa bata pengerjaaan gedung di sebelahnya. Bocornya sudah dua hari," lanjut Firman.

Firman menambahkan, rencananya akan ada 15 Kepala Keluarga (KK) yang akan menempati kantor ini. Untuk daya tampung, Firman memperkirakan kantor berlantai 2 ini masih layak untuk ditempati sekitar 300 orang.

Dibanding Asrama Transito, kantor ini menurut Firman lebih representatif karena ada banyak ruangan di dalamnya. Sementara Asrama Transito hanya berupa hall atau aula yang luas tanpa banyak sekat.

"Di kantor ini ada 28 ruangan, 8 kamar mandi, dan 4 dapur yang bisa digunakan," tandas Firman. (iwd/fat)
Berita Terkait