"Ada yang dari Sleman Yogyakarta, Wonogiri, Magelang dan Kuduraya Kalimantan Tengah," ujar Asisten III Bidang Kesra Setdaprov Jatim Shofwan di Asrama Transito, Jalan Margerejo, Surabaya, Selasa (26/1/2016).
Ke-13 eks Gafatar tersebut yakni 4 orang dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Inisial mereka, HC, TW, NPA, ketiganya berasal dari Jalan Jatesa, Kabupaten Wonogiri. Serta inisial Wt yang tidak diketahui alamat asalnya.
Dari Kabupaten Magelang sebanyak 3 orang. Mereka adalah Sp dari Clapar, Ngawen. Ab dan Ar dari Muntilan, Magelang. 5 Orang dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Yakni, MHS dari Jalan Pusang, Sinduharjo. EN dari Damai Pusung, Sleman. DAN dari Jalan Gabus, Ngaglik. AAS dari Jalan Nogobondo, Rojowinangun, Yogyakarta. DA asal Jalan Damai Ngaglik, Sleman.
Sedangkan 1 orang lagi inisial D, dari Desa Mulyorejo, Limbung Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bakesbaspol Provinsi dari daerah asalnya masing-masing. Nanti mereka dijemput dari pemerintah daerah asal," tambah Eddy Supriyanto, Kabid Kewaspadaan Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur.
Meski mereka bukan dari Jatim, saat berada di Asrama Transito tetap menerima perlakuan sama dengan eks Gafatar lainnya. Seperti mendapatkan pembinaan mental maupun mendapatkan bantuan peralatan mandi hingga selimut.
"Mereka kan tetap warga negara Indonesia. Mereka juga mendapatkan peralatan mandi, pampers bagi yang memiliki anak kecil, hingga selimut untuk tidur," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Sukesi.
Jumlah eks Gafatar yang tiba di Asrama Transito sejak Sabtu (23/1) pagi hingga Minggu (24/1/2016) malam sebanyak 730 jiwa. Mereka terbagai dalam empat kelompok terbang (kloter).
Hingga hari ini, yang sudah mendapatkan pembinaan mental dan pembekalan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dipulangkan ke daerah asalnya yang tersebar di 18 kabupaten dan kota di Jatim sebanyak 436 jiwa. Sisanya sebanyak 294 jiwa rencananya akan dipulangkan, Rabu (27/1) besok. (roi/fat)